Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 23 Juni 2024, Jangan Merendahkan Orang Lain
Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 23 Juni 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Jangan Merendahkan Orang Lain.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombang laut. Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka.
Maka, dalam kesesakannya, berseru-serulah mereka kepada Tuhan, dan Tuhan mengeluarkan mereka dari kecemasan; dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombang laut pun tenang.
Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan Tuhan menuntun mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
Bacaan Kedua 2Kor 5:14-17
Sungguh, yang baru sudah datang!
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa, jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka semua orang sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Dia, yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka.
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil Luk 7:16
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.
Bacaan Injil Mrk 4:35-40
Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?
Sekali peristiwa, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.”
Mereka meninggalkan orang banyak, lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan, di atas sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu, dan berkata kepada danau itu, “Diam! Tenanglah!”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.