Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juni 2024, Ditambahkan Kepadamu

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juni 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Ditambahkan Kepadamu.

|
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-BRUDER
Br. Pio Hayon, SVD. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Juni 2024.Tema renungan harian katolik yaitu Ditambahkan Kepadamu. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam banyak hal, kita sebagai manusia sudah mendapat banyak hal dari Tuhan. Alam semesta dengan segala isinya itu semua telah diberikan kepada manusia untuk dikuasai dan untuk digunakan demi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Maka sebagai manusia, ada banyak hal yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup sehingga manusia berlomba-lomba untuk mencari jalan melakukan banyak hal untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka bahkan ada yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik dan lebih buruk lagi dilakukan dengan cara membunuh pihak lain. Mengapa? Karena manusia terlalu dihantui kekuatiran hidup mereka sendiri yang berlebihan shingga banyak yang salah jalan. Itulah manusia yang terlalu kuatir akan hidup mereka.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari terakhir pekan ke XI ini kita renungkan bacaan-bacaan suci yang mengajak kita untuk jangan terlalu kuatir akan hari esok karena Tuhan sudah menyiapkan untuk kita. Dalam bacaan pertama, terlihat jelas kekuatiran manusia akan kekuasaan yang membawa mereka pada jalan yang salah. Kekuasaan itu membawa mereka menjadi takut kehilangan kekuasaan dan kedudukan sehingga raja pun dengan sesuka hatinya membunuh siapa saja yang menentang atau mengkritiknya termasuk para nabi yang telah diutus Allah untuk memperingati mereka. Namun karena takut dan kuatir itulah raja lalu bertindak semena-mena. Maka murkalah Allah lalu membunuh raja dan semua yang mengikutinya. Raja Yoas akhirnya dibunuh di atas tempat tidurnya oleh para pengawalnya sendiri. Bahkan ketika matipun tidak dikuburkan bukan di makam para raja. Begitulah manusia yang gampang sekali dipengaruhi oleh ketakutan dan kekuatiran mereka sendiri akan harta atau kekuasaan atau kedudukan atau uang lalu mereka cenderung untuk berbuat jahat demi mempertahakan kekuasaan ataupun kedudukan mereka.

Lalu banyak orang lain yang menjadi korban akan orang yang haus akan kekuasaan dan kedudukan itu. Dan pola sikap ini akan terus terjadi sampai kapan pun yang lahir dari ketakutan dan kekuatiran manusia yang berlebihan. Pola sikap inilah yang diangkat oleh Yesus dalam dala kotbah di bukit: “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” Yesus memberi penegasan ini untuk mengajarkan para muridNya untuk tidak menjadi bgitu kuatir dengan hidup mereka tetapi selalu mengaarahkan hidup mereka kepada Allah saja: “Maka janganlah kamu kuatir dan berkata: ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akatn tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kalian memerlukan semuanya itu.

Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” Pengajaran Yesus ini menjadi catatan kita untuk harus diperhatikan selalu dalam memandang hidup kita. Kita tak perlu begitu takut atau kuatir akan banyak hal dalam hidup kita bahkan kebutuhan hidup kita sendiri ketika hidup kita sudah diarahkan kepada Allah dan kebenarannya dan yang lainnya akan ditambahkan kepadamu. Hal ini keluar dari sabda Tuhan sendiri sehingga kita tak perlu ragu. Yang terpenting adalah kita benar-benar membaktikan hidup kita untuk Tuhan dan selalu diarahkan pada jalan-jalanNya maka semua hal lainnya akan kita dapatkan sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri. Maka marilah kita belajar dari pengajaran Yesus hari ini untuk tetap setia pada Tuhan dan ajaranNya agar hidup kita selalu diarahkan padaNya dan tidak tergoda dengan mamon yang bisa menjerat kita pada dosa dan maut. Maka yang lainnya akan ditambahkan kepada kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: semua kita pasti membutuhkan mamon tetapi mamon bukanlah tujuan untuk kita hidup. Kedua, karena tujuan hidup kita adalah Tuhan yang akan menyediakan segalanya jika kita mengarahkan hidup kita padaNya. Ketiga, untuk itu kita tak mungkin mengabdi kepada dua tuan Mamon dan Tuhan, maka pilihlah Tuhan menjadi Tuanmu agar hidupmu selalu diberkati.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved