Berita NTT
Ratusan Orang Ikut Khitanan Massal di Kota Kupang, Indah: Saudara non Muslim Juga Ikut
Peserta dengan usia 2 hingga 38 tahun. Bahkan, khitanan itu juga mengakomodir peserta dari umat agama lain. Panitia menyebar informasi ke daerah.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi NTT menggelar khitanan massal di Kota Kupang.
Ratusan peserta dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS), datang ke Masjid Darul Hijrah, BTN Kolhua untuk mengikuti kegiatan itu, Minggu 23 Juni 2024 pagi.
Indah, Ketua Panitia Khitan Ceria 2024 BKMT NTT mengatakan, total ada 100 anak dengan rincian 19 anak dari Kabupaten Kupang, 4 dari TTS dan sisanya dari Kota Kupang. Kegiatan itu melibatkan berbagai pihak.
"Melalui sponsor utama kami, YBM PLN wilayah NTT, Bank NTT, Bank Indonesia, Bank Syariah, dan beberapa donatur lainnya. Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota dan RSUD Prof Johannes untuk tenaga medisnya," ujar dia.
Baca juga: Ketua Sinode GMIT Sebut Keramahan Hati Warga Nemberala Seluas Samudera
Ia mengatakan, para peserta dengan usia 2 hingga 38 tahun. Bahkan, khitanan itu juga mengakomodir peserta dari umat agama lain. Panitia menyebar informasi ke BKMT yang ada di daerah.
Menurut Indah, panitia tetap mengakomodir peserta selain muslim dengan melihat obat-obatan yang disiapkan. Panitia tetap memprioritaskan anak-anak muslim. Diluar itu, asal memenuhi syarat, panitia akan tetap mendaftarkan sebagai peserta.
"Kami menyebarkan ke pengurus kami BKMT untuk mencari peserta yang memenuhi persyaratan yaitu anak yatim, dhuafa atau ekonomi lemah. Bila memang ada saudara-saudara non Muslim juga kami terima," ujarnya.
Adapun tahapan mengikuti khitanan adalah peserta mengisi formulir, kemudian mengantri sesuai nomor urut. Panitia akan memanggil ke ruang Khitan. Setelah Khitan, peserta akan masuk ke ruang pemulihan sementara untuk memastikan kondisi peserta.
Baca juga: Mengenal Burung Myzomela Irianawidodoae dari Pulau Rote NTT
Jika diperlukan tindakan lanjutan saat pemulihan sementara, tim medis akan melakukan tindakan lebih lanjut. Peserta diperbolehkan kembali ke rumah setelah 30 usai Khitan.
Ketua BKMT NTT Hj. Rosmini S Wongso mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari kebersihan. Indikasi penyakit seperti kanker bisa saja terjadi jika tidak Khitan. Hal itu mendorong BKMT NTT membuat program itu.
"Saya lihat begitu banyak masyarakat sulit yang kita harus bantu, kalau Khitan sendiri secara cukup mahal. Kalau di BKMT itu gratis, malah kita memberikan sedikit hadiah," kata Hj. Rosmini Wongso.
Hj Rosmini Wongso menyampaikan terima kasih kepada para sponsor yang terus membantu BKMT NTT menyelenggarakan Khitan masal. Sebagai organisasi sosial, BKMT punya kepedulian atas kebersihan, terutama bagi anak-anak.
Sejak tahun 2013, program khitanan massal dari BKMT diselenggarakan. Setidaknya sudah lebih dari 500 orang menerima manfaat dari program kerja sama yang dilakukan BKMT NTT.
Ketua Sinode GMIT Sebut Keramahan Hati Warga Nemberala Seluas Samudera |
![]() |
---|
Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Buka Suara soal Pelayanan Wisatawan di Labuan Bajo |
![]() |
---|
Harga Sembako Naik, Pemilik Warung di Kota Kefamenanu Tutup Tempat Jualan |
![]() |
---|
Mengenal Burung Myzomela Irianawidodoae dari Pulau Rote NTT |
![]() |
---|
Satgas Karimata Rutin Patroli Malam Hari di "Jalan Tikus" Perbatasan Indonesia-Timor Leste |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.