Berita Kota Kupang

Wali Kota Tidak Mau Urusan Administrasi Halangi Kesehatan Warga Kota Kupang 

Wali Kota Kupang Chris Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis tidak mau urusan adm

Editor: Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
UMUMKAN - Wali Kota Kupang Chris Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis saat mengumumkan capaian 100 hari kerja. Kamis, (14/8/2025) di Hotel Harper Kupang.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  -Wali Kota Kupang Chris Widodo dan Wakil Wali Kota Kupang Serena Francis tidak mau urusan administrasi menghalangi urusan kesehatan warga Kota Kupang. 

Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyiapkan Rp 3 miliar yang disimpan di RSUD SK Lerik. Dana itu dimaksudkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan ketika kondisi darurat. 

"Jadi ini saya bilang ke teman-teman, saya tidak mau ada nyawa yang hilang karena urusan administrasi," kata dia saat pengumuman 100 kerja, Kamis (14/8/2025) di Hotel Harper Kupang. 

Politikus PSI itu tidak ingin persoalan seperti BPJS Kesehatan yang tidak aktif maupun tunggak menjadi penyebab masyarakat tidak terlayani perihal kesehatan. 

 

Baca juga: Pink Beach di Taman Nasional Komodo NTT Kembali Dinobatkan sebagai Pantai Terindah di Dunia 2025 

 

 

 

Dia mengatakan, bantuan itu menyasar siapapun yang membutuhkan pertolongan segera mungkin. Pemkot akan membantu pengurusan identitas bagi pasien itu agar bisa memperoleh pelayanan lebih baik kedepan. 

Adapun anggaran itu bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) milik Pemkot Kupang. Petugas medis dilarang menolak pasien karena alasan administrasi yang datang dalam keadaan darurat. 

Dia berkata, Pemkot juga sedang merancang sebuah sistem yang membantu masyarakat agar memantau ketersediaan ruang rawat inap di setiap rumah sakit yang ada di Kota Kupang. 

Ia mengaku, perjalanan 100 hari kerja Chris - Serena penuh dengan tantangan. Apalagi, Pemerintah melakukan efisiensi. Chris menyebut Pemkot tengah mendesain program penanganan sampah. 

"Selama ini kita hanya memindahkan sampah dari titik A ke titik B. Inilah yang kami pikirkan untuk membuat sebuah sistem," katanya. 

 

Baca juga: Nona Nori: Dari Pesisir Tablolong, Gelombang Pemberdayaan Mengalir ke Timur Indonesia

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved