Festival Wolobobo Ngada 2024

Mengenal Sejarah Wolobobo di Ngada NTT, Kawasan Hutannya Ada Sejak Zaman Belanda

Puncak Wolobobo salah satu destinasi wisata alam unggulan Kabupaten Ngada. Namanya mulai tekenal luas hingga ke dunia luar.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
KEBUN RAYA WOLOBOBO -Puncak Bukit Wolobobo di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, NTT dikenal akan keindahan panorama negeri di atas awan. Ia juga menyuguhkan pesona hutan ampupu dan vegetasi lainnya. 

Secara umum kawasan hutan memilki bentangan alam yang unik dengan gugusan 7 kawah yang unik di mana 2 diantaranya merupakan habitat kelelawar dan nuri, punglor yang menghuni hutan alam di dalam kawah tersebut.

Selain itu potensi kopi yang dikelolah dengan ijin yang dimiliki juga menjadi panorama yang berbeda yang merupakan suatun keasyuan strata dalam tata kelolah pemanfaaatan hasil hutan yang mendukung perekonomian masyarakat.

Pembangunan Kebun Raya Wolobobo

Pemerintah Kabupaten Ngada telah berkomitmen dan berperan aktif dalam usaha konservasi tumbuhan melalui Pembangunan Kebun Raya Daerah Wolobobo, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya.

Dalam konteks tata ruang wilayah, maka kebun raya merupakan ruang terbuka hijau yang ditetapkan berdasarkan SK MENLHK RI Tahun 2016 dengan status Hutan Produksi Terbatas menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus yaitu KEBUN RAYA WOLOBOBO dengan luasan 91,81 hektar area.

Kondisi topografi Kebun Raya Wolobobo adalah Sebagian besar Kawasan yang curam, sehinga Kawasan ini berada pada ketinggian 1.300-1.500 mdpl.

Vegetasi yang ada di Kebun raya Wolobobo ini lebih didominasi oleh vegetasi Ampupu seluas 65,52 ha (71,36 persen), Semak belukar 22,71 ha (24,74 persen), Hutan sisa 2,56 ha (2,78 persen), kaliandra 0,80 ha (0,87 persen) dan Akasia seluas 0,22 ha (0,24 persen).

Kebun Raya Wolobobo menjalankan lima fungsi kebun raya di antaranya, fungsi konservasi, fungsi penelitian, fungsi pendidikan, fungsi wisata alam dan fungsi jasa lingkungan.

Dari lima fungsi ini yang selalu diminati atau didominasi adalah fungsi wisata alam Wolobobo. Fungsi-fungsi lain tetap dijalankan oleh Kebun Raya Wolobobo seperi Konservasi, Penelitian dan Pendidikan.

Hasil kunjungan pada tahun 2023 baik itu wisatawan nusantara maupun domestik berjumlah 12.000 orang. Tahun 2024 ini dari Januari-Juni sebanyak 4.441 orang.

Tahun 2022 Pemda Ngada melalui Pinjaman Daerah sudah membangun Infrastruktur di Kebun Raya Wolobobo yaítu; Zona Penerima terdiri dari pintu gerbang, loket, papan nama, area parkiran, informasi center, jalan tersier, dan deck view.

Sedangkan Zona lain belum dibangun seperti: Zona Pengelola, Zona Koleksi Tematik, Zona Koleksi Taksonomi dan Fasilitas Wisata.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved