Wisata Flores
Bukit Wolobobo Ngada, Salah Satu Puncak Terindah di Flores NTT
Puncak Kebun Raya Wolobobo salah satu destinasi wisata alam terbaik di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
Pada tanggal 23 November 2010 Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengeluarkan ijin Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan di Kabupaten Ngada provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ± 652 Ha. Selanjutnya Bupati Ngada menetapkan kelompok pelaksana Hutan Kemasyarakatan (HKm) kabupaten Ngada dengan SK Nomor 95/KEP/DISHUT/2010.
Secara umum kawasan hutan memilki bentangan alam yang unik dengan gugusan 7 kawah yang unik di mana 2 diantaranya merupakan habitat kelelawar dan nuri, punglor yang menghuni hutan alam di dalam kawah tersebut.
Selain itu potensi kopi yang dikelolah dengan ijin yang dimiliki juga menjadi panorama yang berbeda yang merupakan suatun keasyuan strata dalam tata kelolah pemanfaaatan hasil hutan yang mendukung perekonomian masyarakat.
Pembangunan Kebun Raya Wolobobo
Pemerintah Kabupaten Ngada telah berkomitmen dan berperan aktif dalam usaha konservasi tumbuhan melalui Pembangunan Kebun Raya Daerah Wolobobo, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya.
Dalam konteks tata ruang wilayah, maka kebun raya merupakan ruang terbuka hijau yang ditetapkan berdasarkan SK MENLHK RI Tahun 2016 dengan status Hutan Produksi Terbatas menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus yaitu KEBUN RAYA WOLOBOBO dengan luasan 91,81 hektar area.
Kondisi topografi Kebun Raya Wolobobo adalah Sebagian besar Kawasan yang curam, sehinga Kawasan ini berada pada ketinggian 1.300-1.500 mdpl.
Vegetasi yang ada di Kebun raya Wolobobo ini lebih didominasi oleh vegetasi Ampupu seluas 65,52 ha (71,36 persen), Semak belukar 22,71 ha (24,74 persen), Hutan sisa 2,56 ha (2,78 persen), kaliandra 0,80 ha (0,87 persen) dan Akasia seluas 0,22 ha (0,24 persen).
Lima Fungsi Kebun Raya Wolobobo
Kebun Raya Wolobobo menjalankan lima fungsi kebun raya di antaranya, fungsi konservasi, fungsi penelitian, fungsi pendidikan, fungsi wisata alam dan fungsi jasa lingkungan.
Dari lima fungsi ini yang selalu diminati atau didominasi adalah fungsi wisata alam Wolobobo. Fungsi-fungsi lain tetap dijalankan oleh Kebun Raya Wolobobo seperi Konservasi, Penelitian dan Pendidikan.
Hasil kunjungan pada tahun 2023 baik itu wisatawan nusantara maupun domestik berjumlah 12.000 orang. Tahun 2024 ini dari Januari-Juni sebanyak 4.441 orang.
Tahun 2022 Pemda Ngada melalui Pinjaman Daerah sudah membangun Infrastruktur di Kebun Raya Wolobobo yaítu; Zona Penerima terdiri dari pintu gerbang, loket, papan nama, area parkiran, informasi center, jalan tersier, dan deck view.
Sedangkan Zona lain belum dibangun seperti: Zona Pengelola, Zona Koleksi Tematik, Zona Koleksi Taksonomi dan Fasilitas Wisata.
Berita TribunFlores.com lainnya di Google News
Bukit Wolobobo Ngada
Wisata Alam Wolobobo di Ngada
Kebun Raya Wolobobo Ngada
Puncak Terindah di Flores NTT
Tempat Wisata Flores
Wisata Ngada
Wisata Bajawa Ngada
wisata ntt
TribunEvergreen
TribunFlores.com
Festival Wolobobo Ngada 2024, Perputaran Uang Disebut Capai 1 Miliar Lebih |
![]() |
---|
Karnaval Festival Wolobobo Ngada Ajang Promosi Tenun, Bambu dan Kopi hingga Budaya Multikultural |
![]() |
---|
Dampak Festival Wolobobo Ngada, Kunjungan Wisatawan Setiap Tahun Meningkat |
![]() |
---|
Tempat Wisata di Flores NTT yang Wajib Dikunjungi Selain Labuan Bajo, Sayang Dilewatkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.