Wisata Flores

Bukit Wolobobo Ngada, Salah Satu Puncak Terindah di Flores NTT

Puncak Kebun Raya Wolobobo salah satu destinasi wisata alam terbaik di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
DESTINASI- Puncak Wolobobo di Kabupaten Ngada, Flores, NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA- Puncak Kebun Raya Wolobobo salah satu destinasi wisata alam terbaik di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Puncak terindah di Pulau Flores, NTT ini menyuguhkan panorama alam yang sangat menawan. Anda wajib menjejakan kaki di Wolobobo sekali seumur hidup.

Destinasi wisata alam ini terletak di Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat. Membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 hingga 20 menit dari Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Ngada.

Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari Bajawa. Menyusuri jalur Trans Flores kemudian belok kanan. Jalan yang dilalui cukup baik, melewati pemukiman penduduk dan perkebunan kopi.

 

Baca juga: Karnaval Festival Wolobobo Ngada Ajang Promosi Tenun, Bambu dan Kopi hingga Budaya Multikultural

 

 

Memasuki kawasan ini udaranya sudah terasa sangat dingin. Oleh karena itu jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang bisa menghangatkan tubuh jika melakukan trekking saat pagi hari.

Melihat Sunrise

Namun suhu yang dingin tak sebanding dengan keindahan alam di puncak Wolobobo yang memikat. Puncak Kebun Raya Wolobobo salah satu spot terbaik untuk melihat sunrise atau matahari terbit di Pulau Flores, NTT.

Waktu terbaik untuk berburu sunrise di puncak Wolobobo mulai dari pukul 04.00 Wita. Anda harus menerobos dinginya Kebun Raya Wolobobo yang berada pada ketinggian 1.300-1.500 mdpl.

Wolobobo Festival 2024
Wolobobo Festival 2024 (TRIBUNFLORES.COM/HO-IST)

 

Lautan Awan

Saat pagi hari menjelang matahari terbit, di puncak Wolobobo anda menyaksikan lautan awan yang menutupi kawah.

Sehingga Wolobobo juga dijuluki "Negeri di Atas Awan" di Flores. Suasana ini bisa dilihat dengan indah saat pagi hari.

Gunung Inerie

Tak hanya lautan awan, puncak Wolobobo juga salah satu view point untuk melihat Gunung Inerie.

Gunung stratovolcano yang terletak di bagian selatan dari Pusat Kota Bajawa terlihat jelas dan indah mulai dari puncaknya yang lancip hingga kaki gunungnya.

WISATA FLORES - Pesona Negeri diatas awan Wolobobo. Foto gunung Inerie dari puncak Wolobobo di Kabupaten Ngada Provinsi NTT beberapa waktu lalu.
WISATA FLORES - Pesona Negeri diatas awan Wolobobo. Foto gunung Inerie dari puncak Wolobobo di Kabupaten Ngada Provinsi NTT beberapa waktu lalu. (TRIBUN-FLORES.COM/HO-SHANA FATINA)

 

Bukit Watunariwowo "Avatar"

Selain bisa panorama Gunung Inerie, anda juga takjub dengan pesona Bukit Watunariwowo di Bajawa sering disebut bukit avatar.

Topografi perbukitan terjalnya mirip perbukitan dalam animasi Avatar The Legende of Aang terlihat saaat berada di puncak Wolobobo.

BUKIT- Pesona keindahan Bukit Watunariwowo atau Bukit Avatar di Bajawa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
BUKIT- Pesona keindahan Bukit Watunariwowo atau Bukit Avatar di Bajawa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. (TRIBUNFLORES.COM/HO-IG ELTIN JUWITA)

 

Bukit Watunariwowo ini terletak di Desa Beja, Kecamatan Langa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Topografinya menantang, bukit ini salah satu tempat wisata alam andalan di Bajawa.

Kampung Adat Bena

Dari puncak Wolobobo juga anda melihat pesona Kampung Bena, kampung adat megalitik yang menjadi ikon wisata Kabupaten Ngada.

Kampung adat ini berada di kaki Gunung Inerie. Kampung yang berada di lembah indah terlihat seperti sebuah perahu.

Sejarah Kebun Raya Wolobobo

Kawasan hutan Wolobobo yaitu sejak zaman pemerintahan Belanda, kawasan hutan Wolobobo sudah ditetapkan sebagai kawasan hutan negara berdasarkan Zelbestur van Ngadha presiden van Timor Besluit Bosreserve 129/LK/21.

Yang ditandai dengan tugu batu/ tumpukan batu atau sering disebut PAL Belanda dan lebih dikenal oleh masyarakat pda saat itu dengan Istilah “keke” dan “rate laja “.

KEBUN RAYA WOLOBOBO -
KEBUN RAYA WOLOBOBO - (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

Pada tanggal 23 November 2010 Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengeluarkan ijin Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan di Kabupaten Ngada provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ± 652 Ha. Selanjutnya Bupati Ngada menetapkan kelompok pelaksana Hutan Kemasyarakatan (HKm) kabupaten Ngada dengan SK Nomor 95/KEP/DISHUT/2010.

Secara umum kawasan hutan memilki bentangan alam yang unik dengan gugusan 7 kawah yang unik di mana 2 diantaranya merupakan habitat kelelawar dan nuri, punglor yang menghuni hutan alam di dalam kawah tersebut.

Selain itu potensi kopi yang dikelolah dengan ijin yang dimiliki juga menjadi panorama yang berbeda yang merupakan suatun keasyuan strata dalam tata kelolah pemanfaaatan hasil hutan yang mendukung perekonomian masyarakat.

Pembangunan Kebun Raya Wolobobo

Pemerintah Kabupaten Ngada telah berkomitmen dan berperan aktif dalam usaha konservasi tumbuhan melalui Pembangunan Kebun Raya Daerah Wolobobo, berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya.

Dalam konteks tata ruang wilayah, maka kebun raya merupakan ruang terbuka hijau yang ditetapkan berdasarkan SK MENLHK RI Tahun 2016 dengan status Hutan Produksi Terbatas menjadi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus yaitu KEBUN RAYA WOLOBOBO dengan luasan 91,81 hektar area.

Kondisi topografi Kebun Raya Wolobobo adalah Sebagian besar Kawasan yang curam, sehinga Kawasan ini berada pada ketinggian 1.300-1.500 mdpl.

Vegetasi yang ada di Kebun raya Wolobobo ini lebih didominasi oleh vegetasi Ampupu seluas 65,52 ha (71,36 persen), Semak belukar 22,71 ha (24,74 persen), Hutan sisa 2,56 ha (2,78 persen), kaliandra 0,80 ha (0,87 persen) dan Akasia seluas 0,22 ha (0,24 persen).

Lima Fungsi Kebun Raya Wolobobo

Kebun Raya Wolobobo menjalankan lima fungsi kebun raya di antaranya, fungsi konservasi, fungsi penelitian, fungsi pendidikan, fungsi wisata alam dan fungsi jasa lingkungan.

Dari lima fungsi ini yang selalu diminati atau didominasi adalah fungsi wisata alam Wolobobo. Fungsi-fungsi lain tetap dijalankan oleh Kebun Raya Wolobobo seperi Konservasi, Penelitian dan Pendidikan.

Hasil kunjungan pada tahun 2023 baik itu wisatawan nusantara maupun domestik berjumlah 12.000 orang. Tahun 2024 ini dari Januari-Juni sebanyak 4.441 orang.

Tahun 2022 Pemda Ngada melalui Pinjaman Daerah sudah membangun Infrastruktur di Kebun Raya Wolobobo yaítu; Zona Penerima terdiri dari pintu gerbang, loket, papan nama, area parkiran, informasi center, jalan tersier, dan deck view.

Sedangkan Zona lain belum dibangun seperti: Zona Pengelola, Zona Koleksi Tematik, Zona Koleksi Taksonomi dan Fasilitas Wisata.

 

Berita TribunFlores.com lainnya di Google News

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved