Berita Flores Timur

Masyarakat Flores Timur Dialog Perubahan Iklim, Curhat Gagal Tanam dan Panen

Dialog perubahan iklim ini melibatkan 30 peserta dari Desa Hewa dan Hokeng Jaya dan berlangsung di Kantor Yayasan Ayu Tani Mandiri

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Dialog perubahan iklim di Kantor Yayasan Ayu Tani Mandiri, Desa Persiapan Padang Pasir, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. 

 

 

Baca juga: Bertemu 50 Ribu Pelayan Altar Internasional, Paus Fransiskus: Saling Mengasihi

 


Meski begitu, kata Thomas, peran masyarakat dalam penanganan perubahan tidak dapat dipisahkan dari dukungan pemerintah. 


Pemerintah harus memberikan dukungan berupa kebijakan dan bantuan teknisi yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dan efektif dalam upaya mitigasi dan adaptasi iklim. 


Selain itu pembentuk juga harus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam penanganan perubahan iklim. 


"Atas dasar itulah kami sebagai bagian dari Koalisi Pangan Baik bersama para lokal champion dampingan dari Desa Hewa dan Hokeng Jaya menyelenggarakan forum diskusi bersama masyarakat," kata dia. 

 

 

Baca juga: Jatuh dari Pohon Lontar, Warga Oebou Rote Barat Daya Tewas

 


Thomas berharap diskusi tersebut bisa menghasilkan rencana tindak lanjut untuk melakukan aksi nyata baik di tingkat kampung, desa, dan kecamatan agar lebih tangkap terhadap perubahan iklim. 


Salah satu peserta yang juga local champion Desa Hokeng Jaya, Rosalia Ocha mengatakan dampak perubahan iklim kian terasa.


Di desanya, ungkap Ocha, banyak petani gagal tanam dan panen akibat curah hujan yang tak menentu dan sulit diprediksi. Ekonomi warga semakin memburuk akibat dampak perubahan iklim.


"Misalnya tanaman kakao yang terserang hama. Ini terjadi hampir lima tahun terakhir," katanya.

 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved