Berita Flores Timur
Masyarakat Flores Timur Dialog Perubahan Iklim, Curhat Gagal Tanam dan Panen
Dialog perubahan iklim ini melibatkan 30 peserta dari Desa Hewa dan Hokeng Jaya dan berlangsung di Kantor Yayasan Ayu Tani Mandiri
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
Baca juga: Parapuar Jadi Destinasi Wisata Alternatif di Labuan Bajo, Groundbreaking 8 Agustus 2024
Ocha melanjutkan, penggerak lokal bersama Pemerintah Desa Hokeng Jaya terus melakukan berbagai upaya, salah satunya penanaman pucuk merah di sepanjang jalan.
Mereka juga memanfaatkan pangan lokal seperti keladi dan pisang untuk diolah menjadi kripik.
"Pakai sini yang kami manfaatkan sehingga bisa sedikit membantu peningkatan ekonomi," ucap dia.
Ketua BPBD Hewa Gabriel Doler berujar, gagal panen juga terjadi di desanya akibat curah hujan yang tidak menentu.
Paling parah, ungkap Gabriel, terjadi pada 2023. Banyak petani ladang mengeluh gagal tanam.
"Karena curah hujan yang tidak menentu ada petani yang lima gagal tanam. Semua pada mengeluh," ujar dia.
Gabriel menerangkan gagal panen juga dialami para petani sawah. Las lahan sawah di Desa Hewa mencapai 37 hektare.
Hanya saja setiap musim kemarau debit air berkurang, sehingga tidak semua areal sawah terairi.
"Kondisi ini diperparah karena bendungan yang ada tidak berfungsi secara optimal. Kita sudah usulkan ke kabupaten dan provinsi tapi belum terealisasi," katanya.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Angin Kencang Landa Kota Kupang dan Sekitarnya, Waspada Hingga 5 Agustus 2024 |
![]() |
---|
Bertemu 50 Ribu Pelayan Altar Internasional, Paus Fransiskus: Saling Mengasihi |
![]() |
---|
Paus Fransiskus Kunjungi Timor Leste September 2024, Menag Imbau Umat Katolik di NTT Jaga Ketertiban |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 1 Agustus 2024, Pukat Mengumpulkan Banyak Ikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.