Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Katolik Hari Ini Kamis 1 Agustus 2024, Seumpama Pukat yang Dilabuhkan di Laut
Mari simak renungan Katolik hari ini Kamis 1 Agustus 2024.Tema Renungan Katolik hari ini yaitu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Pukat adalah alat yang dipakai untuk menjaring ikan di laut. Pukat biasanya terbuat dari benang atau nilon yang dianyam membentuk jaring dengan tujuan untuk menjaring ikan. Pukat bisa berukuran kecil ataupun besar tergantung dipakai untuk tempat yang luas dan dalam atau hanya di tempat yang kecil saja. Dan ketika ikan dipukat maka akan ada yang terjaring dan siap untuk diangkut sesuai dengan kebutuhan. Tujuan utama dari pukat adalah supaya bisa menjaring ikan sebanyak mungkin.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, di awal bulan ini, gereja memperingati santo Alfonsus Maria de Liguori, seorang uskup dan pujangga gereja. Santo Alphonsus de Liguori (27 September 1696 – 1 Agustus 1787), adalah seorang uskup, Pujangga Gereja dan pendiri Kongregasi Penebus Mahakudus. Ia dilahirkan dengan nama Alphonsus Marie Antony John Cosmos Damien Michael Gaspard de Liguori pada tanggal 27 September 1696 di Marianella, dekat Naples, Italia. Ia dibesarkan dalam keluarga yang sangat religius. Alphonsus sering mengasingkan diri bersama ayahnya, Don Joseph, seorang perwira angkatan laut dan komandan kapal perang kerajaan.
Alphonsus adalah anak tertua dari tujuh bersaudara, dibesarkan oleh seorang ibu keturunan Spanyol yang saleh dan taat. Alphonsus menerima gelar doktor di bidang hukum dari Universitas Naples pada usia 16 tahun. Dia berpraktik hukum pada usia sembilan belas tahun. Tapi dia berpikir untuk meninggalkan pekerjaannya. Niat Alphonsus baru terealisasi pada tahun 1723. Alphonsus kemudian mengabdikan dirinya pada kehidupan religius, meskipun sebagai akibatnya ia mengalami penganiayaan dari keluarganya. Dia akhirnya setuju untuk menjadi imam tetapi meminta untuk tinggal di rumah sebagai anggota kelompok misionaris awam.
Alphonsus ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 21 Desember 1726, setelah itu ia melakukan perjalanan misionaris selama enam tahun ke seluruh Napoli. Ia meninggal dengan tenang pada tanggal 1 Agustus 1787 di Nacora, Pagani, dekat Napoli, sambil mendaraskan Angelus. Santo Alfonsus de Liguori dibeatifikasi pada tahun 1816 dan dikanonisasi pada tahun 1839. Pada tahun 1871, Santo Alfonsus dinyatakan sebagai Pujangga Gereja oleh Paus Pius IX. Tulisan-tulisannya mengenai etika, teologi, dan masalah asketis mempunyai pengaruh yang besar dan bertahan lama.
Contohnya adalah tulisannya tentang teologi moral dan kemuliaan Maria. Ia dimakamkan di biara Pagani. Kuil ini dibangun untuk memuja Santo Agatha dari Goth. Santo Alfonsus adalah pelindung para bapa pengakuan, teolog moral, dan kerasulan sekuler. Kisah hidup santo Alfonsus ini dapat kita sandingkan dengan kisah Nabi Yeremia saat Tuhan berfirman kepadanya: “Pergilah segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan sabdaKu kepadamu.” Lalu Tuhan bersabda kepada Yeremia: “Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periku, demikianlah kalian di tanganKu, hai kaum Israel.” Tuhan pasti akan membentuk kita sesuai yang dikehendakiNya.
Begitu juga yang dialami oleh Santo Alfonsus. Karena dari sekian banyak “ikan” yang dijaring oleh Tuhan, salah satunya diambil Tuhan untuk satu tugas mulia dari tengah-tengah keluarga yang kaya dan perwira angkatan laut dan komandan kapal perang kerajaan. Seperti perumpamaan Yesus tentang kerajaan surga yang diibaratkan dengan pukat yang dilabuhkan di laut. Hasil melabuhkan pukat itu, mendapatkan hasil tangkapan ikan. Semua ikan itu lalu dipilih-pilih. Ikan yang baik akan dipisahkan dan dimasukan dalam tempat yang disiapkan tapi yang tidak layak akan dibuang. Pola yang sama juga diibaratkan dengan kerajaan Allah. Pada akhir jaman, semua orang akan dikumpulkan seperti dalam pukat lalu malaikat akan memilih dan memilah. Yang baik akan masuk dalam surga dan yang tidak baik akan dicampakkan ke dalam neraka. Itulah kita, kita tak akan bisa lepas dari ‘pukat’-nya Tuhan di akhir jaman nanti. Maka yang terpenting adalah bahwa kita harus siap untuk meninggalkan segalanya untuk terpaut pada Tuhan saja. Itu jalan satu-satunya menuju keselamatan.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita dipanggil kepada persatuan dengan Allah lewat tugas panggilan kita masing-masing. Kedua, dan pada akhir jaman semua kita pun akan di’pukat’ oleh Tuhan untuk diadili. Ketiga, maka agar bisa dipilih masuk ke dalam surga, harus mampu berbuat baik dengan siap meninggalkan segala sesuatunya sebagai jalan utama masuk surga. (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.