Berita Ende

Latihan di Kolam Renang Tak Memadai, Atlet Renang Ende NTT Optimis Kibarkan Merah Putih di Thailand 

Berlatih di kolam renang yang jauh dari kata standar nasional bahkan internasional tidak membuat empat atlet renang asal Ende NTT patah arang.

Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
FOTO BERSAMA- Empat pelajar di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan atlet renang siap mengikuti lomba renang tingkat internasional di Universitas Katolik Maria Asumptha, Bangkok, Thailand foto bersama Pj Bupati Ende, Plh Sekda Ende, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala SMAK Syuradikara Ende dan perwakilan orang tua serta pelatih renang keempat atlet di Kantor Bupati Ende, Kamis, 8 Agustus 2024 pagi. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Berlatih di kolam renang yang jauh dari kata standar nasional bahkan internasional tidak membuat empat atlet renang asal Kabupaten Ende, NTT patah arang untuk meraih prestasi.

Mereka adalah Abraham Leonard Watik, Magdalena Queensa, Vanesha Artawiyana Ndu dan Nayla Nadhifa Azzahra. Dengan kondisi serba terbatas, Bram panggil akrab Abraham Leonard Watik dan kawan-kawan lebih bersemangat dan giat berlatih.

Mereka mau membuktikan bahwa tempat latihan yang terbatas bahkan tak memadai tidak membatasi mereka untuk berlatih dengan baik.

Ditemui TribunFlores.com, Kamis, 8 Agustus 2024 di Kantor Bupati Ende usai acara pelepasan empat pelajar atlet renang untuk mengikuti lomba renang tingkat Internasional di Bangkok, Bram mengaku optimis bisa mengibarkan sang saka merah putih di Negeri Gajah Putih.

 

Baca juga: Pemprov NTT Alokasikan Rp 6 Miliar untuk Kirim Atlet ke PON XXI Aceh-Sumut 2024

 

 

"Dari diri saya itu pingin sekali bendera merah putih di sana apalagi lombanya itu bertepatan dengan hari kemerdekaan dan itu menjadi tugas yang lumayan berat dan yang saya impikan juga, saya ingin naik podium di sana dengan bendera merah putih," ujar pelajar SMAK Syuradikara Ende yang bercita-cita jadi anggota TNI AL ini.

Diungkapkan Bram, jika dibandingkan dengan kolam renang di beberapa tempat di luar Pulau Flores ataupun di luar negeri dibuka setiap hari sehingga para atlet renang bisa berlatih setiap hari sedangkan kolam renang tempat dirinya dan ketiga temannya sering berlatih di Kota Ende minim dan belum menggunakan teknologi modern seperti sirkulasi air, kaporit dan lainya.

Panjang kolam sesuai standar sekitar 50 meter sedangkan kolam tempat Bram dan teman-temannya berlatih hanya memiliki panjang kurang lebih hanya 25 meter. Tetapi, dirinya bersyukur setidaknya ada tempat untuk berlatih.

"Kalau kita disini kan masih menggunakan mata air sehingga kita harus ganti ulang kalau kita mau latihan, dalam satu minggu itu kami hanya latihan 3 kali sedangkan latihannya itu harusnya satu minggu full," ungkap pelajar kelas XII SMAK Syuradikara Ende ini.

 

Baca juga: 42 Uskup, Kardinal dan Duta Besar Vatikan Hadiri Misa Pentahbisan Mgr Paul Budi Kleden di Ende

 

Hingga bisa mengikuti lomba di Bangkok, Thailand atas undangan pihak panitia Bram mengatakan semuanya itu berawal dari konsisten dan menjaga kedisiplinan diri sendiri serta melawan rasa malas dari dalam diri.

Aldiron Maniko Paul, pelatih renang yang bakal membawa empat pelajar asal Kabupaten Ende berlomba di Bangkok, Thailand mengatakan, target paling utama yakni pengalaman sedangkan target juara tergantung dari kemampuan yang mereka miliki.

"Selama mereka mengikuti proses latihan yang ada dan pengalaman-pengalaman berlomba di luar seperti di Solo kemarin dengan harapan target tidak muluk-muluk, bisa membawa medali paling perunggu atau perak untuk bisa mengharumkan nama Ende, NTT dan Indonesia," ujar Aldiron.

Dari keempat atlet renang tersebut, kata dia, umumnya memiliki spesifikasi di gaya bebas 25-200 meter, gaya kupu-kupu, gaya dada dan gaya punggung. 

Sebenarnya, lanjut Aldiron, keempat pelajar atlet renang tersebut dipersiapkan untuk mengikuti Indonesian Open Tournament bulan Desember 2024 mendatang.

"Karena lomba ini munculnya di pertengahan tahun jadi persiapannya kita satukan dengan persiapan untuk Indonesia Open jadi sekitar 2 tahun ini kita persiapkan untuk anak-anak ikut lomba," ujar dia.

Kepala SMAK Syuradikara Ende, Bruder Kristianus Riberu, SVD mengatakan pihak sekolah mendukung penuh atas keputusan berani dua pelajarnya untuk ikut lomba renang tingkat Internasional di Bangkok, Thailand guna menggali potensi dan bakat.

"Saya sebagai kepala sekolah saya dukung penuh dengan pengembangan potensi dan talenta yang mereka miliki dan menjadi kebanggaan kami bahwa anak-anak masih berusia SD, SMP dan juga SMA secara khusus di Syuradikara itu ada dua anak itu ada di kelas X dan kelas XII itu sudah berani tampil di ajang Internasional dan itu kami kebanggaan bagi sekolah, Kabupaten dan juga Indonesia," tandas Bruder Kristianus Riberu.

 

Berita TribunFlres.com Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved