Kasus Penganiayaan di Kupang

Dokter Forensik RS Bhayangkara Kupang Ungkap Fakta soal Jenazah Korban Penganiyaan Oknum ASN

Dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang menemukan fakta bahwa ada pendarahan di kepala bagian kanan dari korban akibat dianiaya.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-IST
MENANGIS - Keluarga dari almarhumah, Maria Mei sedang menangis di depan ruang pemulasaraan jenazah RS Leona, Kota Kupang. 

Mey dianiaya hingga tak sadarkan diri. Korban lalu diantar tetangga yang mendapati korban dalam keadaan sekarat. 

"Dia dianiaya dari hari Sabtu karena kondisinya sudah kritis baru diantar tetangga ke RS Leona dan barusan dokter nyatakan sudah meninggal dunia," kata Ones Putra, yang juga keluarga Mey, di Rumah Sakit Leona, Kota Kupang

Ones menjelaskan kejadian itu berawal saat Mey baru pulang kegiatan dari Diaspora NTT bersama seorang tukang ojek. Saat tiba di rumah, Albert langsung menganiaya secara membabi buta.

Bahkan, Ones berujar, tetangga Mey yang hendak melerai pun diancam oleh Albert. Sehingga Albert menganiaya Maria hingga sekarat. 

"Kakak saya (Maria Mey) ini ASN di Diaspora NTT. Kalau pelakunya (Albert) juga ASN," jelas Ones histeris.

Kerabat dan keluarga korban memadati ruang pemulasaraan jenazah RS Leona. Rencananya, jenazah akan dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Kupang. (fan).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved