Penjual Tenun di Maumere
Ironi Para Penjual Tenun Ikat di Pasar Alok Maumere SIkka Beralaskan Anyaman Bambu
Hari selasa menjadi momen berharga bagi para pegiat Tenun ikat Maumere untuk mengais rejeki di sekitaran Pasar Alok Maumere.
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
Mirisnya adalah kondisi lokasi penjualan yang terbilang sangat memperihatinkan. Bagaimana tidak, para penjual yang notabene adalah ibu-ibu hanya menggunakan sebagian lokasi yang nampaknya tidak strategis (berdekatan dengan saluran air atau Got. Bahkan tak jarang, Saluran air ditutup dengan anyaman bilah bambu sebagai alas duduk.
Baca juga: Launching Integrasi Layanan Primer di Sikka Bangun Sinergitas Transformasi Kesehatan
Musim panas saat ini seolah menambah beban para penjual dikarenakan mereka harus berjuang menghalau "abu" hasil tiupan angin agar tidak menempel dan mengotori kain tenun yang hendak dijual.
Terkadang barang jualan yang terlanjur kotor dibiarkan begitu saja sebab tiada kesempatan yang cukup untuk membersihkan barang jualan.
Ketiadaan Sarana Promosi yang Memadai
Hal yang lebih memprihatinkan adalah mayoritas para penjual umumnya tidak menguasai teknologi sebagai salah satu media pemasaran.
"Kami tidak punya HP apalagi punya Facebook, " ungkap Mama Katarina salah satu penjual ketika disamperin wartawan TribunFlores.com.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Lima Kali Meletus, Pemukiman Warga Penuh Belerang
Ketiadaan Sarana promosi yang memadai mengharuskan mereka (para penjual) duduk berjam-jam di Pasar Alok untuk menjajakan hasil tenunannya.
Penjual Tenun di Maumere
Penjual Tenun Ikat Maumere Sikka
Penjual Tenun Ikat
Pasar Alok
Pasar Alok Maumere
Di Kota Maumere Sikka
TribunEvergreen
TribunFlores.com
Simak 1 Jadwal Kapal Ferry di Provinsi NTT Rabu 14 Agustus 2024, Ada KMP Lakaan |
![]() |
---|
67 Mahasiswa Akper Lela Maumere Ikut Ujian OSCE Biar Miliki Ketrampilan Klinis |
![]() |
---|
Simak ! Catatan Kunci Launching Integrasi Layanan Primer Kesehatan di Sikka |
![]() |
---|
Wolobobo Ngada Festival 2024: Rayakan Kopi, Tenun dan Bambu Kekayaan Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.