Penjual Tenun di Maumere

Ironi Para Penjual Tenun Ikat di Pasar Alok Maumere SIkka Beralaskan  Anyaman Bambu

Hari selasa menjadi momen berharga bagi para pegiat Tenun ikat Maumere untuk mengais rejeki di sekitaran Pasar Alok Maumere. 

Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
Penjual Tenun Ikat di Pasar Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT. 

Mirisnya adalah kondisi lokasi penjualan yang terbilang sangat memperihatinkan. Bagaimana tidak, para penjual yang notabene adalah ibu-ibu hanya menggunakan sebagian lokasi yang nampaknya tidak strategis (berdekatan dengan saluran air atau Got. Bahkan tak jarang, Saluran air ditutup dengan anyaman bilah bambu sebagai alas duduk. 

 

 

 

Baca juga: Launching Integrasi Layanan Primer di Sikka Bangun Sinergitas Transformasi Kesehatan

 

Musim panas saat ini seolah menambah beban para penjual dikarenakan mereka harus berjuang menghalau "abu" hasil tiupan angin agar tidak menempel dan mengotori kain tenun yang hendak dijual. 

Terkadang barang jualan yang terlanjur kotor dibiarkan begitu saja sebab tiada kesempatan yang cukup untuk membersihkan barang jualan. 

Ketiadaan Sarana Promosi yang Memadai

Hal yang lebih memprihatinkan adalah mayoritas para penjual umumnya tidak menguasai teknologi sebagai salah satu media pemasaran. 

"Kami tidak punya HP apalagi punya Facebook, " ungkap Mama Katarina salah satu penjual ketika disamperin wartawan TribunFlores.com.

 

 

 

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Lima Kali Meletus, Pemukiman Warga Penuh Belerang

 

Ketiadaan Sarana promosi yang memadai mengharuskan mereka (para penjual) duduk berjam-jam di Pasar Alok untuk menjajakan hasil tenunannya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved