Erupsi Gunung Lewotobi Laki laki

Gunung Lewotobi Laki-laki Lima Kali Meletus, Pemukiman Warga Penuh Belerang

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, tercatat sudah lima kali meletus atau erupsi, Selasa, 13 Agustus 2024

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/HO-PGA LEWOTOBI
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 13 Agustus 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, tercatat sudah lima kali meletus atau erupsi, Selasa, 13 Agustus 2024. 

Letusan sejak pukul 00.00 Wita hingga 12.44 Wita ini diperkirakan terus berlanjut beberapa jam ke depan, seperti aktivitasnya bahkan 7 sampai 8 kali dalam sehari.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, melaporkan dua kali letusan tak teramati dengan jelas akibat tertutup kabut awan.

Sementara dua kali letusan lainnya teramati menyemburkan material vulkanik setinggi 300 meter sampai 1.000 meter di atas puncak kawah.

"Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki masih pada status Level III (Siaga)," demikian salah satu isi laporannya.

Wilayah terdampak langsung seperti Desa Dulipali, Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Boru, Desa Pululera, Desa Nawokote, dan Desa Boru Kedang kembali dikepung belerang sangat tebal.

Baca juga: Tengkes dan Gizi Buruk di Ile Bura, Sasaran Tak Ambil PMT, Pengasuhan Belum Optimal

Sebab, setiap kali erupsi, abu vulkanik kerap bergerak mengikuti arah angin ke barat daya, barat laut, dan barat. Dan desa-desa di atas terletak di bawah pergerakan abu.

Warga setempat menghalangi jalan dengan ban bekas dan kayu agar pengendara sepeda motor dan mobil bisa mengurangi kecepatan.

Bila melaju dengan kecepatan sedang bahkan kecepatan tinggi, abu otomatis bertebaran ke dalam rumah. 

"Kami tutup rak piring, meja makan, dan sudut rumah lainnya karena abu selalu masuk. Entah sampai kapan gunung ini normal, sudah resah tapi juga pasrah," ujar Ina Lerek, warga Desa Hokeng Jaya.

Warga berharap pemerintah setempat yakni BPBD Flores Timur kembali mengerahkan mobil tangki untuk menyiram jalanan yang penuh belerang.

"Mudah-mudahan datang siram lagi seperti beberapa bulan lalu. Itu sudah sangat bantu kami punya keadaan," katanya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 


 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved