Kata-kata suruhan Roh Kudus itu terus mendengung dalam batinnya dan mendesak dia untuk berbuat yang sama seperti Filipus dalam bacaan itu. Ia pun kemudian mengajukan permohonan untuk masuk novisiat tarekat Hamba-hamba Maria di Monte Senario. Permohonannya diterima oleh pimpinan tarekat itu. Filipus menjadi seorang bruder dalam tarekat itu dan bekerja sebagai tukang masak dan tukang kebun. Pimpinan biara sangat senang dengan dia karena kerajinannya, terlebih karena kepandaiannya dalam berbagai ilmu dan kafasihan berbicara bahasa Latin. Oleh karena semuanya itu, Filipus kemudian dikirim belajar teologi untuk menjadi imam. Filipus yang rendah hati itu taat pada rencana pemimpinnya, meskipun ia lebih senang hanya menjadi seorang bruder. Setelah menyelesaikan studi teologinya, Filipus ditabhiskan menjadi imam. Delapan tahun kemudian ia terpilih sebagai pemimpin tertinggi tarekatnya. Ia sendiri menolak jabatan mulia itu, namun dalam suatu penglihatan ajaib, Filipus ditegur oleh Roh Kudus: “Filipus, janganlah engkau melawan Roh Kudus. Akulah yang memilih engkau dari dunia ini untuk menjadi gembala bagi kawanan ini.”
Filipus dengan semangat tinggi membina tarekat Hamba-hamba Santa Perawan Maria, sambil tetap memperhatikan orang-orang miskin dan melarat. Suatu hari ia berpapasan dengan seorang pengemis kusta yang meminta sedekah dari padanya. Karna ia tidak membawa apa-apa, maka ia membuka mantel untuk pengemis itu. Tetapi anehnya bahwa pengemis itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Lalu tahulah ia bahwa pengemis itu adalah Yesus yang menjelma dalam rupa seorang pengemis.
Ketika Paus Klemens IV, Filipus Benizi dicalonkan sebagai pengganti. Mendengar itu, ia segera menyingkir ke pegunungan dan tinggal disana selama tiga bulan hingga terpilihnya Paus baru. Setelah Gregorius X terpilih menggantikan Klemens IV, barulah ia kembali ke biaranya. Atas dorongan Roh Kudus, ia menjelajahi seluruh Eropa dan sebagian Asia untuk berkhotbah. Di beberapa tempat, ia berhasil memulihkan hubungan yang retak antar para bangsawan. Ia juga banyak membuat mukzijat sehingga banyak orang yang percaya pada Kristus. Filipus meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 1285. Pada tahun 1671 ia dinyatakan ‘kudus’ oleh Paus Klemens X (1670–1676). (sumber iman katolik.com) (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.