Tahbisan Uskup Agung Ende
Tahbisan Uskup Agung Ende, Senyuman Mgr Paul Budi Kleden Ada Kekuatan Iman
Uskup Keuskupan Agung Ende Mgr Paul Budi Kleden selalu tersenyum. Uskup Larantuka menyebutkan senyuman itu adalah kekuatan iman.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
“Beliau tidak asing lagi bagi kita datang ke Ende Flores, sepertinya pulang Kampung, banyak yang pasti sudah mengenal beliau,” ungkap Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung.
TRIBUNFLORES.COM, ENDE – Dalam senyuman Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, ada kekuatan. Demikian disampaikan Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung saat membawakan Homili dalam Ibadat Vesper Agung, Rabu (21/8).
Ibadat Vesper Agung berlangsung di Gereja Katolik Santo Yosef Onekere Ende. Vesper Agung dihadiri oleh Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo, Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua KWI Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, dan para uskup seluruh Indonesia, Para Imam, Biarawan-Biarawati, Ribuan Umat Keuskupan Agung Ende.
Dalam Homilinya, Mgr. Fransiskus melihat Uskup terpilih Mgr. Paulus Budi Kleden sebagai gembala yang selalu tersenyum.
Baca juga: Umat Sambut Gembira Uskup Agung Ende Mgr Paul Budi Kleden SVD
“Dalam senyuman itu ada kekuatan Iman dalam diri Mgr. Paulus Kleden,” kata Mgr Fransiskus.
Mengawali homily, Ia menyampaikan Pesan-pesan Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat bahwa sebagai penggembala Domba yang Agung, hendaklah jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela, sesuai dengan kehendak Allah.
"Santu Petrus murid dan Rasul Tuhan menyampaikan pesan dan Nasehat kepada penata jemaat, gembalakan kawanan Domba Allah yang agung yang ada padamu jangan dengan terpaksa tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah dan jangan karena mau mencari keuntungan tetapi dengan pengabdian diri janganlah kamu seolah olah mau memerintah mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan Domba itu," ucap Mgr. Fransiskus.
Menjadi penatua atau Gembala Umat, lanjutnya, haruslah dengan rendah hati dengan rela, dengan penuh kasih sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan dengan terpaksa menerima tugas dan beban tanggungjawab yang diberikan diterima dengan suka cita dengan rela dan ikhlas hati dan jangan mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Gembala Ummat diangkat bukan untuk kepentingan diri, kepentingan Suku, kepentingan kelompoknya, dan bukan juga untuk mencari kedudukan yang terhormat tetapi untuk mengabdi dan melayani Umat.
“Dan kalau harus mencari keuntungan, keuntungan itu adalah keuntungan bagi Umat Allah orang-orang yang dilayani, untuk kesejahteraan hidup mereka, untuk keselamatan mereka, dan bukan untuk memerintah dan menguasai melainkan untuk dilayani dalam kerendahan hati dan mau mengorbankan diri bagi mereka,” terangnya.
Pesan Santo Petrus kata Mgr. Fransiskus, sangat menarik. Pesan itu tidak memposisikan diri sebagai atasan dengan bawahan, sebagai guru dan murid, tetapi sebagai seorang sahabat, rekan, teman dalam tugas dan tanggungjawab, yang sama sebagai gembala Umat.
"Aku menasihatkan para penatua diantara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus yang juga akan mendapatkan kemuliaan akan dinyatakan kelak, sikap kerendahan hati sebagai gembala Umat, menyapa dan memperlakukan sesama saudara, sebagai rekan dan sahabat dan lebih dari itu diatas semuanya, menjadi saksi-saksi kehidupan dan penderitaan Kristus mereka tidak hanya manasehati dengan kata-kata tetapi memberi teladan dengan kesaksian hidup dan lewat perbuatannya,“ ungkapnya, menyatakan sikap kerendahan hati Santo Petrus. “Hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan Domba itu menjadi Panutan dari semua,“ demikian Santo Petrus.
Mgr Fransikus mengajak semua Umat untuk mendoakan Uskup Terpilih, Mgr. Paulus Budi Kleden. Mgr. Paulus Budi Kleden seperti pulang rumah, di Ende, Flores. Bagi Dia Mgr. Budi Kleden Sosok yang rendah hati, murah senyum.
“Beliau tidak asing lagi bagi kita datang ke Ende Flores, sepertinya pulang Kampung, banyak yang pasti sudah mengenal beliau,” katanya
“Satu hal yang menarik buat saya, kalau memperhatikan foto-foto Uskup Paulus Budi Kleden baik sebelum terpilih menjadi uskup, maupun setelah terpilih menjadi uskup, wajahnya tetap sama, selalu tersenyum bisa lihat dibuku upacara disitu, wajah yang tersenyum,” katanya. Senyum tidak hanya di dalam foto-foto tapi tak kala menjumpai Pater Paulus Budi Kleden, di dalam keseharian, dijumpai seorang pribadi yang ramah, rendah hati, akrab dan selalu tersenyum. “Senyum itu mengekspresikan Iman beliau, yakin dan percaya bahwa Yesus Imam agung dan gembala baik, yang telah memilih dan menetapkan dia sebagai gembala Umat Pasti setia, “kesan Mgr. Fransiskus.
Kemudian Mgr. Fransiskus menyampaikan keyakinannya, bahwa Imam agung, gembala baik tidak akan pernah meninggalkan orang pilihan, dan umat yang dipercayakan dalam kegembalaannya.
"Itulah ungkapan Iman seorang, uskup yang percaya, bukan kemampuannya, bukan kehebatan kelebihannya, tetapi percaya bahwa Kristus imam agung adalah yang memimpin dalam menggembalakannya, umat setia bersama beliau dan Umat yang digembalakan, “ katanya.
Senyum yang terpancar dari wajah Mgr. Budi Kleden mengungkapkan, bahwa Uskup Budi Kleden siap melayani, memimpin dan gembalakan, Umat keuskupan agung Ende, dengan penuh kasih, mau merangkul dan bekerja sama dengan semua Imam, semua umat, para pastor, biarawan-biarawati, dengan siapa saja dengan semangat jiwa dan kasih persaudaraan.
Seberat apapun beban tugas, dan tanggungjawab yang dipikul, pasti akan menjadi ringan bila dihadapi dengan senyum, dilaksanakan dengan sikap Iman, kerendahan hati dalam semangat persaudaraan, (Peliharalah kasih dalam persaudaraan) adalah moto penggembalaan Uskup Mgr. Paulus “menjadi pesan harapan dan doa beliau, dan juga menjadi doa dan harapan kita bersama,”.
Mgr Fransikus berharap, semoga anak tukang kayu Misi Larantuka, yang sejak kecil sudah biasa dengan pekerjaan tukang kayu, bersama dengan semua umat Keuskupan Agung Ende, para imam, biarawan -biarawati dan semua pihak dapat membangun Keuskupan Agung Ende, menjadi bangunan gereja rumah kehidupan, yang Indah, kokoh dan kuat, dalam semua aspek kehidupan, dimana kasih persaudaraan, menjadi tali perekat, semangat dan kekuatannya," imbuhnya.
Ia juga mengajak semua Imam, Biarawan-biarawati, seluruh umat Tuhan, dalam bimbingan Tuhan, dan penyertaan Allah roh kudus, semua berjalan bersama dengan Bapa Uskup Mgr. Paulus Budi Kleden, sambil dengan Iman tetap tersenyum, mengekspresikan Iman dan harapan kita, akan masa depan yang lebih baik, lebih sejahtera, dimana semua orang merasa satu didalam keluarga besar Umat Alah.
“Merangkul Semua orang, baik yang kecil dan lemah, yang miskin Papa, yang tertinggal yang terpinggir, dalam kehidupan ini seluruhnya, menjadi sebuah gereja bangunan Umat Allah yang hidup, yang Indah dan kuat dan disana hadirnya kita menjadi misi tuhan, yang tetap terus berlanjut dalam kehidupan Ini,” tutupnya Mgr. Fransiskus dalam homilinya.
40 Uskup Tiba di Ende
Sebanyak 21 uskup dari berbagai daerah di Indonesia, Rbu (21/8) sudah tiba di Kota Ende untuk menghadiri acara pentabisaan Uskup Agung Ende terpilih, MGR Paul Budi Kleden, hari ini, Kamis (22/8).
Pantauan Pos Kupang, sebanyak 21 uskup tiba di Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, diterima oleh panitia pentahbisan Uskup Agung Ende, dengan pengalungan selendang tenun ikat NTT.
Informasi yang dihimpun dari panitia penerimaan para uskup di Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende menyebutkan, sebanyak 13 uskup sudah tiba di Kota Ende sejak Selasa (20/8). Sedangkan, delapan uskup lainnya tiba Rabu pagi.
Tiba di Ende, para uskup langsung diantar oleh panitia ke penginapan masing-masing denga n kendaraan yang dikawal ketat Satlantas Polres Ende.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada (Sekda Ngada) Th. Yosefus Nono menjemput Uskup Surabaya atau Administrator Surabaya yang tiba pukul 14:10 Wita, ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Uskup Agung Jakarta.
Sementara itu, kedatangan Duta Vatikan MGR Piero Pioppo diterima langsung oleh Pj Bupati Ende dan PJ Bupati Nagekeo, di Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende, pukul 14:10 Wita.
Ribuan siswa berbaris dari gerbang Bandara Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende mengelilingi jalan protokol Kota Ende, hingga ke Gereja Santo Yosef Onekore Ende. Hal ini dilakukan untuk menyambut Uskup dari berbagai keuskupan di Indonesia untuk mengikuti pentahbisan Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden.
Antusias penyambutan, tidak hanya dilakukan oleh Umat Katolik tapi juga Umat Muslim yang menyambut tamu keuskupan sepanjang jalan Bandara.
Misa pentabisaan Uskup Agung Ende MGR Paul Budi Kleden akan berlangsung di Gereja Katedral Ende, Kamis (22/8) pukul 09:00 Wita. Total uskup yang akan hadir hari ini sebanyak 40 Uskup. (cr2/cr4)
Siapkan 30 Penari Ja'i
PANITIA telah menyiapkan sebanyak 30 penari Ja'i dari Bajawa, Kabupaten Ngada untuk tampil pada acara pentabisaan Uskup Agung Ende MGR, Paul Budi Kleden, di Gereja Katedral Ende hari ini, Kamis (22/8).
Sebanyak 30 penari Ja'i ini akan menari saat acara perarakan para Uskup menuju ke Gereja Katedral Ende.
Sekda Ngada Th. Yosefus Nono mengatakan, para penari Ja'i dan penabuh sudah siap tampil hari ini. "30 penari Ja'i akan menari saat perarakan para Uskup para imam ke Gereja untuk Misa Pentabisaan," ujarnya, Rabu (21/8).
Selain itu, ada juga 30 orang anggota koor yang akan berkolaborasi bersama kelompok Koor dari Kabupaten Nagekeo untuk mengiringi misa Pontivical di Gereja Katedral Ende, Jumat (23/8).
Nono menjelaskan, umat di Bajawa, Kabupaten Ngada, sangat mendambakan Uskup Agung Ende, MGR Paul Budi Kleden bisa mengunjungi umat Katholik di Bajawa usai pentabisaan di Ende.
"Umat sangat senang sehingga setelah penghabisan ini MGR Paul Budi Kleden bisa mengunjungi kami disana, kami dan seluruh umat siap menyambut," katanya.
Umat Muslim Beri Dukungan
UMAT Muslim di Kabupaten Ende, memberikan dukungan bagi pentabisaan Uskup Agung Ende, MGR Paul Budi Kleden, yang akan ditabiskan hari ini, Kamis (22/8), di Gereja Katedral Ende.
Dukungan dari Umat Muslim di Ende ini seperti berpartisipasi dalam menyambut rombongan Kardinal, Uskup, yang tiba Bandara Ende, dengan berbaris di jalan, saat rombongan uskup menuju Gereja Katedral, Rabu (21/8).
Asyiela Buthsainah Rodja, Siswa dari Madrasah Aliyah Negeri Ende menuturkan, partisipasi yang mereka ikuti hari ini adalah membangun kerukunan dan toleransi antar-umat beragama di Kabupaten Ende.
Ia berharap, seluruh umat beragama di Kabupaten Ende terus membangun kerukunan, toleransi antar sesama umat dalam bingkai kebhinnekaan di Kota Pancasila.
"Harapan kami dengan pentahbisan Uskup Agung Ende, MGR Paul Budi Kleden, seluruh umat beragama di Kabupaten Ende terus membina kerukuan dan toleransi di waktu yang akan datang," ujarnya. (sumber pos kupang cetak).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.