Pilkada Sikka 2024

Mencengangkan! Hildegardis Ungkap Transaksi Uang Parpol dan Calon Kepala Daerah di Sikka

Ketua terdemisioner DPC partai Garuda Sikka Hildegardis Sunur ungkap transaksi uang di partai politik pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sikka, NTT

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLDUS WELIANTO
Hildegardis Sunur, dibebastugaskan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Garuda Kabupaten Sikka. 

Laporan Reporter TribunFlores.com, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Ketua terdemisioner DPC partai Garuda Sikka Hildegardis Sunur mengungkap transaksi uang di partai politik pemilihan kepala daerah di Kabupaten Sikka, NTT.

Menurut Hildegardis, sebelumnya DPC partai Garuda Sikka melakukan proses pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Sikka periode 2024-2029 yang akhirnya mengerucut kepada satu figur calon bupati dan wakil bupati Sikka Suitbertus Amandus dan Robert Ray atau Paket SARR.

Setelah diproses di DPC Garuda Sikka kemudian surat rekomendasi ke DPP Partai Garuda untuk mendapatkan surat tugas.

Setelah dikirim, DPP partai Garuda memangil calon bupati dan wakil bupati Sikka dari paket SARR untuk mengikuti feet and proper test.

Ia mengaku, DPP partai Garuda kemudian meminta uang kepada paket SARR sebesar 50 juta untuk mendapatkan surat tugas. Paket SARR kemudian membayar 50 juta kepada DPP partai Garuda.

"DPP minta 50 juta kepada Paket SARR dan Paket SARR membayar 50 juta untuk mendapatkan surat tugas, Bayar ke DPP loh bukan ke DPC,"ujarnya saat konferensi pers Jumat 30 Agustus 2024.

Setelah itu, dilanjutkan dengan nego tentang mahar, DPP partai Garuda menyetujui untuk dibayar oleh paket SARR 400 juta untuk dua kursi di DPC Partai Garuda Sikka.

Kata dia, dalam perjalanan ditikung oleh dinasti tim rajajawa dan dari hasil negosiasi itu disepakati 1 miliar 50 juta yang akan dibayar saat mengambil B1KWK.

"Timdeks Pilkada DPP partai Garuda menelfon saya bahwa jipik menjanjikan 1 kursi 500 juta, jadi di DPC Garuda Sikka ada 2 kursi jadi 1 M ditambah dengan 50 juta untuk surat tugas dan akhirnya B1 KWK keluar atas nama paket Joss Juventus Prima Yoris Kago dan Simon Subandi Supriadi,"ujarnya 

Namun katanya, janji tersebut tidak ditepati sehingga pada tanggal 26 Agustus 2024, Calon Bupati dan Wakil Bupati Sikka dari Paket Stela Stef Say dan Frans Laka menemui DPP partai Garuda untuk menegosiasi tanpa sepengetahuan DPC partai Garuda Sikka.

Namun kata dia, B1 KWK sudah ada ditangan Calon Bupati dan wakil bupati Sikka dari Paket Stela Stef Say dan Frans Laka.

"Saya dengar nominal yang dibayar itu 500 juta, itu saya dengar dari orang dalam saya di DPP,"ujarnya.

Lanjutnya, Paket Stela kemudian membawa B1KWK dan Surat Keputusan definitif pergantian ketua DPC partai Garuda Sikka.

"Saya tidak tau, saya tidak pernah diberitahu dari DPP, saya tau dari Media, bahwa B1KWK sudah dibawa dan SK Definitif itu,saya sama sekali tidak tau"ujarnya.

Namun, saat paket Stela hendak mendaftar, kemungkinan karena surat keputusan definitif ketua DPC partai Garuda tidak bisa dipakai karena nama yang keluar di aplikasi Silon adalah Hildrgardis Sunur sebagai ketua dan Faustinus Vasco Sekertaris sehingga paket Stela tidak bisa mendaftar.

"Tanggal 29 mereka telfon saya, namun saya bilang saat punya keputusan di paket SARR, saya siap dipecat, Tapi ternyata saya sudah di bebastugaskan per tanggal 26 itu,"ujarnya.

Kata dia, selama 10 tahun partai Garuda NTT tidak mendapatkan kursi namun berkat perjuangan DPC partai Garuda Sikka akhirnya mendapatkan 2 kursi di DPRD.

"Saya ikhlaskan dua kursi itu untuk DPP partai Garuda karena kasian selama 10 tahun tidak mendapatkan kursi, biar sudah itu kami hadiahkan untuk DPP partai Garuda," ujarnya 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved