Berita Sikka

Pemkab Sudah Ajukan Ke Kominfo RI Untuk Pembangunan Tower Jaringan Internet di Henga Sikka 

Pemerintah Kabupaten Sikka sudah mengajukan ke Kementerian Kominfo Republik Indonesia untuk pemasangan tower jaringan internet di Desa Henga, Kecamata

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLDUS WELIANTO
Sebanyak 31 siswa kelas delapan di SMP Negeri Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT mengikuti gladi bersih Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit Tobikulubelek yang berlangsung selama 2-5 September 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Pemerintah Kabupaten Sikka sudah mengajukan ke Kementerian Kominfo Republik Indonesia untuk pemasangan tower jaringan internet di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT.

Kepala Dinas Kominfo kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Very Awales mengaku sudah melakukan survei dan penentuan titik koordinat dan sudah diajukan ke Kementerian Kominfo Republik Indonesia melalui Bhakti Kominfo.

"Kami sudah lakukan survei dan penentuan titik koordinat dan ajukan ke kementerian Komunikasi RI melalui Bhakti Kominfo untuk pembangunan menara telekomunikasi di Desa Henga,"ujarnya Kamis 5 September 2024.

Ia berharap pihak Bakti Kominfo segera merespon untuk pembangunan menara telekomunikasi di daerah blank Spot di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

"Kita semua berharap pihak bhakti segera merespon permintaan kabupaten sikka untuk pembangunan menara telekomunikasi," harapnya.

Sebelumnya, sebanyak 31 siswa kelas delapan di SMP Negeri Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT mengikuti gladi bersih Analisis Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas bukit Tobikulubelek yang berlangsung selama 2-5 September 2024.

Hal ini terpaksa dilakukan karena di sekolah tempat asal mereka tidak ada akses jaringan internet.

Puluhan siswa harus berjalan kaki sejauh satu kilometer dari sekolah mereka, melintasi jalan setapak di perbukitan untuk mengikuti gladi bersih menjelang ujian ANBK yang akan dilaksanakan pada 9-10 September 2024 mendatang.

Puluhan siswa yang didampingi para guru dan orang tua mengikuti kegiatan tersebut dibawah tenda darurat yang terbuat dari bambu dan beratap terpal yang dibangun oleh orang tua siswa sehari sebelumnya.

Selain itu, para orang tua yang ikut mendampingi anaknya ini harus membawa makanan agar bisa dikonsumsi usia anak mereka mengikuti gladi bersih ANBK.

Tidak ada listrik diatas perbukitan, membuat para guru dan orang tua siswa harus secara bergantian memikul mesin genset agar bisa digunakan saat ujian berlangsung.

Ahmad Dani Subagio (13), Siswa kelas delapan SMP Negeri Henga mengaku kondisi ini terpaksa dilakukan karena di sekolah mereka tidak ada jaringan internet.

"Kami jalan kaki 1 Kilometer naik bukit untuk cari jaringan internet karena di sekolah kami tidak ada jaringan internet," ujarnya Rabu 4 September 2024.

Ia menuturkan, meski ditengah keterbatasan akan akses internet namun ia dan teman-temannya tetap semangat untuk mengikuti gladi bersih ANBK di atas perbukitan.

Ia hanya berharap kepada pemerintah untuk membangun tower jaringan internet di wilayahnya itu agar siswa mengikuti ujian di sekolah tanpa harus mencari jaringan internet hingga naik ke bukit.

"Harapan kami semoga pemerintah bantu bangun tower disini supaya kami tidak lagi jalan jauh naik ke bukit," harapnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved