Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Minggu 8 September 2024, Hukuman dan Keselamatan

Mari simak renungan harian Katolik Minggu 8 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu hukuman dan keselamatan.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES. COM/CHARLES ABAR
IBADAH- Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung saat menyampaikan homili pada Ibadah Vesper Agung di Gereja Santo Yosef Ende, Rabu 21 Agustus 2024.Mari simak renungan harian Katolik Minggu 8 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu hukuman dan keselamatan. 

Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!

Bacaan Kedua Yak 2:1-5

Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi ahli waris Kerajaan?

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,

dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: “Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!”, sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: “Berdirilah di sana!” atau: “Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!”, bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? 

Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Mat 4:23

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Bacaan Injil Mrk 7:31-37

Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.

Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. 

Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! 

Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved