Injil Katolik
Bacaan Injil Katolik Rabu 11 September 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak bacaan injil katolik Rabu 11 September 2024.Bacaan injil katolik lengkap renungan harian katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Kristus raja teragung. Apa yang indah dalam dunia ini, nampak dalam diri-Mu. Yang Maha indah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku! Betapa tepat ungkapan syair dalam sebuah lagu pujian.
Hal-hal yang kita alami di dunia ini dalam pengaturan Tuhan menjadi ungkapan dari kebenaran kekal. Begitulah, raja yang baik menjadi cerminan tak sempurna dari Yesus Kristus sang Raja teragung. Apabila Kristus menjadi raja kehidupan kita, barulah seluruh segi hidup kita penuh dengan keindahan dan kesemarakan.
Renungkan
Sudahkah Allah memerintah rumah tanggaku?
Doa
Bapa dalam Yesus Kristus, tuntunlah kehidupan keluarga para pemimpin kami dalam era globalisasi penuh tantangan ini.
Injil hari ini, Miskin tetapi kaya.
Sepanjang sejarah pemberitaan Injil di daerah-daerah terpencil atau pedalaman, lebih banyak memaparkan dukacita, penderitaan, dan pergumulan para misionaris, yang telah menyerahkan seluruh hidup bahkan keluarganya bagi pekerjaan Tuhan.
Ada di antaranya yang mengalami penolakan dari penduduk setempat, bahkan ancaman pembunuhan, atau ada juga yang anggota keluarganya terancam keselamatannya.
Kehidupan mereka pun seringkali tidak terjamin, karena tidak memiliki sedikit pun uang untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan pelayanannya, dan masih banyak lagi, yang telah memberikan hidupnya bagi pemberitaan Injil, dengan berbagai risiko yang harus dihadapinya. Kemiskinan tidak membuat mereka miskin rohani, justru mereka mengalami kekayaan rohani melalui pengalamannya bersandar kepada kuasa dan kasih Tuhan.
Yesus mengkontraskan: miskin-kaya, lapar-kenyang, menangis — tertawa, dan dibenci-dipuji. Sungguh di luar kebiasaan, Yesus mengatakan bahwa apa yang dianggap dunia menderita, itulah yang membahagiakan, sebaliknya apa yang dianggap dunia membahagiakan, itulah yang mencelakakan.
Mengapa demikian? Pengertiannya adalah bahwa bukan ukuran yang penting, tetapi alasan pengalaman ini. Demi siapakah mereka mengalami semuanya itu, demi diri sendiri ataukah demi Dia yang telah memanggil mereka untuk melayani-Nya?
Kepastian kebahagiaan akan dialami oleh mereka, bila karena Dia mereka harus menanggalkan segala kekayaan, kepuasan perut, kesenangan duniawi, dan pujian manusia.
Renungkan
Menjadi murid-Nya berarti siap hidup meneladan Guru Agung kita, yakni Yesus Kristus. Mungkin kita harus kehilangan pekerjaan tetap atau sumber kakayaan yang menjadi hidup kita selama ini. Mungkin kita akan mengalami kelaparan.
Mungkin kita akan menangis karena berbagai pergumulan, ketidakbenaran, atau ketidakadilan. Mungkin kita akan dibenci orang-orang yang menantang iman kita. Semuanya ini tidak menjadikan kita hidup bahagia secara lahiriah.
Namun motivasi yang murni dan kesetiaan kita pada panggilan-Nya akan menuntun kita pada kebahagiaan yang sejati, yang tidak dapat digantikan dengan materi, makanan, kesenangan duniawi, dan pujian. Lebih berharga hidup kita, bila kita miskin tetapi kaya daripada sebaliknya kaya tetapi miskin,
Doa Penutup
Roh Kudus Allah, tolonglah aku memusatkan pandanganku pada Yesus. Tolonglah aku agar dapat melihat berkat-berkat Allah di tengah-tengah perjuangan hidupku, baik perjuangan hidup dalam diriku, perjuangan hidup dalam keluargaku, perjuangan hidup dalam lingkungan dan masyarakatku, dan perjuangan hidup dalam berbangsa dan bernegara; selagi aku berbalik kepada-Nya, semakin dekat dan dekat lagi. Amin. (sumber the katolik.com). (gg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.