Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 13 September 2024, Ingat Orang, Orang Asyik Cerita Tentang Dirimu

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 13 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Ingat Orang, Orang Sedang Asyik Bercerita Tentang Dirimu

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Jumat 13 September 2024.Tema renungan harian Katolik yaitu Ingat Orang, Orang Sedang Asyik Bercerita Tentang Dirimu 

Pada suatu ketika Yesus menyampaikan  perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?

Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?

Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio:

Dunia kita saat ini sangat menakjubkan. Dengan perkembangan teknologi 
komunikasi, dunia menjadi semakin sempit dan bising karena berbagai 
informasi dan berita penuh sesak di dalamnya. Efek dari kebisingan ini 
adalah orang mengalami kebingungan karena arah hidup yang mau 
ditempuh, ditawarkan melalui TV, Radio, Hp, Internet, majalah bahkan 
medsos.

Berbagai macam berita dilansir mulai dari berita nasional hingga 
berita gosip atau berita tuding -menuding yang menyudutkan hidup orang 
lain, terutama para artis dan para publik figur. Acara tuding- menuding 
atau gosip sepertinya menjadi satu acara yang selalu ditunggu-tunggu 
dan dipelototi oleh sejuta mata para pemirsa. Orang merasa nikmat 
menonton acara yang secara langsung mengajarkan bagaimana 
menuding dan mempersalahkan orang lain.

Tuhan Yesus hari ini memberi pesan tentang bahaya dari tindakan tuding 
menuding atau mempersalahkan orang lain. Yesus tahu, orang punya 
kecendrungan mudah menghakimi sesamanya. Kecendrungan melihat 
kesalahan orang lain menjadi kesempatan untuk membela diri. Dalam 
perikop ini, Yesus mengatakan, “Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, 
maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar 
itu dari mata saudaramu.”

Perkataan Yesus itu menjadi peringatan bagi 
kita bahwa kita sering lebih mudah menilai dan melihat kekurangan orang 
lain daripada mengoreksi dan melihat kekurangan diri sendiri. Yesus 
menggunakan istilah yang kontras, yakni balok dan selumbar untuk 
menggambarkan hal tersebut. Balok berkali-kali lipat besarnya 
dibandingkan dengan . Namun, mengapa orang lebih mudah melihat 
selumbar di mata orang lain daripada balok, yang jauh lebih besar, di 
mata sendiri?

Yesus menyadari bahwa setiap orang bisa jatuh ke dalam kesalahan dan 
memiliki kelemahan. Bahkan orang yang baik pun juga memiliki 
kelemahan. Namun, Tuhan selalu memandang kita masing-masing 
dengan mata kasih dan kemurahan hati. Tuhan tidak membenci atau 
mengutuk kita karena kekurangan atau kegagalan kita.

Yesus tidak melarang orang menilai sesamanya. Yesus ingin agar orang 
terlebih dahulu mengoreksi diri dan berbenah diri supaya dapat menilai 
orang lain secara bijak. Bagi Yesus, semua orang punya kesalahan dan 
harus dibantu untuk memperbaiki diri dan bukan dijatuhkan.
Dalam hidup bermasyarakat, kecendrungan untuk membicarakan 
kejelekan orang lain dan dorongan untuk menuding dan 
mempersalahkan sesama, memang sangat kuat.

Apalagi kalau ramerame mengusung topik pembicaraan bersambung. Kadang, sadar dan 
tanpa sadar kita membicarakan orang lain karena keasyikan ngobrol 
bersama. 

Satu hal yang paling penting adalah bagaimana kita tetap memiliki 
kesadaran bahwa kita bukanlah manusia yang paling sempurna. Patut 
disadari pula, bahwa mungkin di tempat ini kita asyik membicarakan 
orang lain, sementara itu jangan lupa bahwa di tempat lain pun orang 
asyik membicarakan kekurangan dan kelemahan kita.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved