Kasus Rabies di TTU

Dua Warga TTU NTT Meninggal Akibat Rabies, Didigigit Anjing Dua Tahun Lalu

Pasca digigit, pasien mengobati luka dengan memberikan bubuk kopi dan tidak diberikan vaksin anti rabies.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GORDI DONOFAN
ILUSTRASI ANJING - Ilustrasi Dua ekor anjing. Dua orang warga Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

TRIBUNFLORES.COM, KEFAMENANU - Dua orang warga Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies.

Virus ganas ini merenggut nyawa Angelus Sambi (42) dan seorang anak bernama Adelgunda H. Bone (10) pada Kamis, 12 September 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Tjeunfin mengatakan, kedua korban didiagnosa tertular virus rabies karena menunjukkan gejala phobia air, susah menelan makanan dan minuman, takut cahaya, takut angin, susah tidur, dan berhalusinasi.

"Gejala ini dialami oleh kedua pasien,"ucapnya, Sabtu, 14 September 2024.

Baca juga: Tes Diagnostik Cepat Rabies Bantu Upaya Pengendalian Rabies di Nusa Tenggara Timur

 

Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, almarhum Angelus Sambi menunjukkan gejala berkeringat, air liur berlebihan, mual muntah, masih takut minum air, sulit tidur, dan berhalusinasi.

Berdasarkan keterangan, kata Robert, yang bersangkutan pernah digigit anjing 2 tahun yang lalu saat melintas di jalan area BGR Kefamenanu. 

Pasca digigit, pasien mengobati luka dengan memberikan bubuk kopi dan tidak diberikan vaksin anti rabies.

Pada Minggu, 8 September 2024, almarhum mengalami mual muntah setelah makan daging anjing pada kegiatan arisan keluarga di kilometer 6 jurusan Kupang. 

Pada Senin, 9 September 24, yang bersangkutan mengalami gejala susah minum dan susah menelan.

Selasa 10  September 2024 almarhum tidak bisa makan dan minum dan Rabu, 11 September 2024 ia mulai berhalusinasi, sakit tenggorokan, sulit menelan, porsi makan sedikit, tidak bisa tidur dan masih takut air. Merespon kondisi yang bersangkutan, keluarga kemudian mengantarnya ke RSUD Kefamenanu pada sore hari. Kamis, 12 September 2024, almarhum sempat kabur dari RSUD Kefamenanu ke rumah dan meninggal dunia pada hari yang sama.

Baca juga: Seorang Warga Belu NTT Meninggal Akibat Rabies

Sedangkan korban rabies bernama Adelgunda H. Bone (10) mengalami gejala yang sama yakni phobia air, sulit menelan, takut cahaya dan takut angin. Almarhum sebelumnya dirawat di  Puskesmas Oelolok.

Warga RT/RW, 002/001, Desa Sekon, Kecamatan Insana ini kemudian dirujuk ke RSUD Kefamenanu. Almarhum digigit anjing piaraan mereka 2 bulan yang lalu.
 
Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, lanjutnya, selalu melakukan sosialisasi dan menganjurkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi sesaat setelah digigit anjing. Sedang

"Jangan main-main dengan gigitan anjing kalau digigit langsung vaksin. Jangan anggap sepeleh," ungkapnya.(*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved