Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 18 September 2024, Jangan Hilang dalam Hiruk Pikuk Dunia

Mari simak renungan harian Katolik Rabu 18 September 2024.Tema renungan harian Katolik Jangan Hilang dalam Hiruk Pikuk Dunia.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Rabu 18 September 2024. Tema renungan harian Katolik Jangan Hilang dalam Hiruk Pikuk Dunia. 

Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula.Tetapi sekarang, setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

Sekarang ini kita melihat gambaran samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal secara sempurna, sebagaimana aku sendiri dikenal.

Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, harapan dan kasih;Namun yang terbesar di antaranya ialah kasih!

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 33:2-5.12.22

Ref: Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik-Nya.

Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!

Sebab firman Tuhan itu benar,segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan,suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil Luk 7:31-35

Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya.

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ 

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved