Kantor Dinkes Provinsi NTT Terbakar
Pasca Kebakaran, Pegawai Dinkes NTT Berkantor di Labkes NTT, Oebobo Kota Kupang
Di Labkes NTT, para pegawai mulai berkantor di gedung baru itu. Di lantai dasar, ada meja resepsionis. Di sebelahnya ada satu ruangan untuk pegawai.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Aktivitas pelayanan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) NTT berpindah tempat pasca kebakaran terjadi.
Untuk menjaga layanan birokrasi tetap berjalan, aktvitas perkantoran Dinkes NTT dipindahkan ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) NTT di jalan Suprapto Kecamatan Oebobo atau berhadapan dengan kantor BPS NTT.
Pantauan POS KUPANG.COM, sejak Rabu 25 September 2024, gedung terbakar kini sudah dipasangi garis polisi.
Tampak bangunan tersebut sudah tidak punya atap. Tidak ada pegawai yang lalu-lalang seperti biasanya.
Baca juga: Tim Labfor Polda Bali Investigasi Penyebab Kebakaran Kantor Dinkes NTT di Kota Kupang
Pintu utama kantor itu terkunci. Seng hingga kayu bekas terbakar masih berserakan. Pada bagian lantai 1, tampak jendela kantor itu juga tertutup rapat. Belum diketahui dibagian dalam lantai dasar apakah ikut terbakar atau tidak.
Dari biasanya, kendaraan operasional kantor maupun para pegawai terparkir di depan kantor yang terbakar itu, bahkan bagi tamu biasa memarkirkan kendaraan di sisi jalan Palapa.
Kondisi itu kini sepih. Sudah tidak ada kendaraan yang memenuhi halaman kantor maupun penjagaan dari petugas keamanan.
Di Labkes NTT, para pegawai mulai berkantor di gedung baru itu. Di lantai dasar, ada meja resepsionis. Di sebelahnya ada satu ruangan untuk beberapa pegawai.
Menurut pegawai setempat, terdapat beberapa ruangan digunakan oleh pegawai, termasuk tiga ruangan sebagai sekretariat bersama antar bidang hingga satu ruangan untuk kepala dinas.
Terlihat juga para pegawai sedang memindahkan beberapa barang yang masih bisa digunakan untuk mendukung pelayanan, termasuk kursi hingga meja maupun peralatan elektronik seperti komputer.
Meski dengan kondisi apa adanya, para pegawai tetap melaksanakan tugas sebagaimana biasanya. Sejak pukul 08.00 WITA seluruh pegawai sudah berada di kantor baru itu. Aktivitas perkantoran disebut tidak mengalami kendala besar.
Baca juga: Kantor Dinkes NTT Terbakar, Joneidi Lihat Api dari Lantai Dua
Kepala Dinas Kesehatan NTT drg Iien Adriany mengatakan, pihaknya belum bisa mengidentifikasi berkas apa saja yang terbakar dalam kejadian itu.
Per Rabu, dia bersama pegawainya akan melakukan identifikasi terhadap hal itu. Dia bilang, setelah apel akan menunggu petunjuk dari Badan Aset NTT untuk menempati kantor baru.
"Ada barang apa, belum kita identifikasi. Pagi ini kita koordinasi, identifikasi masing-masing," katanya.
Dia juga sedang menunggu arahan dari pimpinan terkait dengan hal itu. Namun, layanan seperti surat menyurat diminta untuk langsung dikirim ke Labkes NTT sebagai kantor sementara.
"Layanan tetap harus jalan, surat menyurat dari instansi lain, banyak yang kita layani kan, sementara lewat Labkes," kata dia.
Dalam keterangannya Selasa malam, drg Iien Adriany menyebut ruang yang terbakar adalah ruang kerja kepala dinas hingga aula.
"Ruang bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, ruang kerja kepala dinas, aula habis terbakar," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Iien Adriany.
Penjabat Gubernur NTT, Dr Andriko Noto Susanto mengaku telah mendapat laporan mengenai kejadian itu. Dia menyebut hanya ada beberapa berkas milik Dukcapil yang terbakar.
Noto Susanto mengatakan, dia juga sudah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan NTT. Aktivitas pelayanan juga sudah dipindahkan ke kantor terdekat.
"Memang ada beberapa berkas dan aset dari Dukcapil yang terbakar. Ibu kadis lapor ke saya, proses layanan kedinasan kesehatan tidak terganggu. Saya sudah bicara dengan Pak Sekda untuk memperbaiki kantor itu agar bisa kita gunakan kembali," kata dia.
Inventarisasi
Plt Kepala Badan Aset NTT Dominikus Dore Payong mengatakan, hari Rabu pagi telah dilakukan inventarisasi sejumlah aset milik Pemprov NTT yang bisa digunakan untuk digunakan Dinas Kesehatan.
Setidaknya ada tiga kantor yang diinventarisasi yakni aula Ben Mboi di kantor gubernur lama di jalan Basuki Rahmat, ruangan di komplek GOR Oepoi dan bekas kantor Dinas Ketenagakerjaan NTT di jalan Frans Seda.
Dari tiga bangunan yang ada, belum ada keputusan lebih lanjut dari Pemprov NTT yang bisa digunakan Dinkes NTT. Laporan dari Dinkes NTT, setidaknya ada 300 pegawai yang ada Dinas tersebut.
"Kami sudah laporkan ke Bapa Sekda untuk mendapat arahan lebih lanjut. Saya belum dapat informasi berapa banyak ruangan yang digunakan di Labkes. Itu langkah cepat yang dilakukan," kata dia.
Payong Dore mengatakan, Labkes NTT merupakan aset milik Pemprov NTT yang berada dibawa kewenangan Dinkes NTT. Karena jumlah pegawai yang banyak dan itu merupakan laboratorium sehingga akan mengganggu layanan di laboratorium.
Dia memastikan, dalam waktu dekat Dinkes NTT akan menempati gedung baru milik Pemprov NTT. Badan Aset sendiri belum melakukan pendataan di gedung lama. Setelah olah TKP oleh polisi, Badan Aset akan melakukan pendataan.
Bangunan itu menurut dia sudah berdiri lebih dari 30 tahun lamanya. Selama ini, hanya dilakukan renovasi dan perbaikan terhadap bangunan milik Pemprov NTT itu.
"Setalah dilakukan penyelidikan oleh kepolisian seperti apa maka tugas kami di aset melakukan penghapusan aset tersebut," ujarnya.
Diketahui, kantor Dinas Kesehatan NTT terbakar Selasa (24/9/2024) malam. Api berasal dari sisi kanan lantai dua bagian belakang gedung itu. Petugas pemadam kebakaran bersama kepolisian berhasil memadamkan api setelah 3 jam berjibaku.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan RJH Manurung mengatakan, pihaknya memanggil tim Labfor dari Polda Bali. Polisi akan mendalami dugaan kebakaran itu terjadi. Tim Labfor kemungkinan tiba di Kupang 2-3 hari ke depan.
Sejumlah saksi seperti petugas keamanan maupun warga yang pertama kali melihat kejadian sudah dimintai keterangan oleh kepolisian.
"Sumber apinya berasal dari lantai dua bagian ujung (selatan) atau di ruangan Malaria. Diduga karena arus pendek," kata dia.
Sewaktu kejadian, 8 mobil tangki air sebagai penyuplai, 3 mobil pemadam, 1 mobil water canon milik Polresta Kupang Kota dan 45 personil pemadam kebakaran hingga aparat kepolisian dikerahkan untuk menangani peristiwa kebakaran itu. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.