Ijazah Lulusan Undana Bermasalah

Ijazah Lulusan Undana Kupang Bermasalah, DPRD NTT Sebut Undana Gagal dan Tidak Profesional

Ijazah ratusan lulusan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang diduga bermasalah. DPRD NTT Menyoroti masalah ijazah lulusan Undana Kupang NTT.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-DPRD NTT
BERI KETERANGAN - Anggota DPRD NTT Fraksi PKB, Yohanes Rumat (kiri) dan Ana Waha Kolin saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat 27 September 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Ijazah ratusan lulusan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang diduga bermasalah. 

Sekitar 264 lulusan yang diwisuda periode Juni dan September 2024 itu memiliki masalah soal Penomoran Ijazah Nasional. 

Akibatnya mereka tidak bisa mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) baru-baru ini.

Berbagai kalangan menyoroti masalah tersebut.

Baca juga: 264 Lulusan Undana Kupang Tak Bisa Ikut Seleksi CPNS Karena Masalah Ijazah, Darius:Alumnus Dirugikan

 

Satu diantarnya, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD NTT.

F-PKB mempertanyakan kampus tertua di NTT itu menerima mahasiswa baru alias Maba. 

Persoalan mengenai ijazah itu bukan kali ini terjadi. Beberapa waktu lalu, hal yang sama terjadi. 

Setidaknya ada rentetan masalah ijazah bagi wisudawan Undana yang ditemukan bermasalah. 

F-PKB menyebut tahun 2024 sebanyak 264 alumni Undana tidak bisa ikut tes CPNS. Alasannya karena tidak mendapatkan Penomoran Ijazah Nasional (PIN) yang harus dicantumkan pada ijazah.

Sekretaris F-PKB DPRD NTT, Yohanes Rumat, Jumat 27 September 2024, meminta Kemendikbud Ristek untuk segera mengevaluasi kinerja pimpinan Undana. Dia bahkan mendorong hingga pemecatan. 

Menurut dia, ijazah merupakan bagian dari masa depan lulusan perguruan tinggi. Tidak ada alasan mengorbankan para lulusan gegara ijazah. Apalagi, persoalan itu justru terjadi dari salah satu kampus favorit di NTT. 

“Sebagai universitas negeri tertua di NTT, mestinya kasus ijazah ini tidak perlu terjadi. FPKB kritik keras dan mendesak agar rektor segera dievaluasi. Sistem kerja di Undana harus dibenahi ulang agar mahasiswa tidak dikorbankan. Bila perlu mahasiswa tidak lagi kuliah di Undana," ujarnya. 

Rumat mengatakan, akar dari pelayanan buruk itu karena ada dugaan terjadi faksi pada internal kampus. Dia menduga ketidakcocokan antar petinggi membuat masalah ini terjadi. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved