Universitas Nusa Nipa

Tim dari Unipa Lakukan Analisis Lapangan di Dusun Jedawair, Sikka, untuk Meminimalisir Banjir Rob

Tim peneliti menemukan beberapa permasalahan di lokasi studi diantaranya Pada lokasi penelitian Dusun Jedawair Kecamatan Kewapante, ditemukan

|
Penulis: Nofri Fuka | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Tim dari Universitas Nusa Nipa melakukan analisis Pengaruh Perbandingan Laju Sedimen Transport Saluran Terbuka di Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka. Analisis ini dilakukan dalam rangka memilimalisir Rob di Dusun Jedawair, Kecamatan Kewapante. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Tim dari Universitas Nusa Nipa melakukan analisis Pengaruh Perbandingan Laju Sedimen Transport Saluran Terbuka di Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka.

Analisis ini dilakukan dalam rangka memilimalisir Rob di Dusun Jedawair.

Perlu diketahui bahwa beberapa Waktu lalu pernah terjadi musibah banjir Rob di sekitar wilayah Geliting. Oleh karena itu, analisis ini dilakukan dalam rangka mengatasi persoalan tersebut.

Dari hasil analisis ditemukan akar masalah. Tim juga berusaha meneliti dan mendapatkan solusi terkait masalah itu. Dan hasilnya terangkum pada ulasan di Bawah ini;

 

Baca juga: 50 Mahasiswa dapat Beasiswa dari BI, Ketua Yayasan dan Rektor Unipa Ucapkan Terimakasih

 

 

Permasalahan yang ditemukan

Berdasarkan hasil membaca media massa Gomez, V. Da. (2022, December). Banjir Rob Landa Geliting Saat Warga Sedang Tidur. https://doi.org/https://suarasikka.com/2022/12/25/banjir-rob-landa-geliting-saat-warga-sedang-tidur/  selanjutnya melakukan survey pada lokasi study.

Tim peneliti menemukan beberapa permasalahan di lokasi studi diantaranya Pada lokasi penelitian Dusun Jedawair Kecamatan Kewapante, ditemukan masalah terjadinya banjir rob yang menyebabkan beberapa rumah warga tergenang air dengan kedalaman 15 cm sehingga menyebabkan aktivitas warga pada lokasi penelitian terganggu. 

Setelah dilakukan survey ke lokasi 1 hari setelah peristiwa banjir rob, terdapat banyak sedimentasi pada saluran terbuka yang berada dekat dengan rumah warga, hal ini menyebabkan terjadinya banjir rob pada lokasi.

Pendekatan Pemecahan Masalah 

Masalah yang ditemukan pada lokasi penelitian diantaranya terdapat banyak sedimentasi limbah rumah tangga yang berada pada saluran drainase, perumahan warga berada di pesisir pantai sehingga saat musim hujan dengan durasi hujan yang cukup lama, dan kondisi drainase kapasitas saluran drainase tidak bisa menampung aliran air hujan dikarenakan terhambat sedimentasi dari limbah rumah tangga sehingga menyebabkan terjadinya banjir rob, limpasan air hujan masuk hingga kerumah warga dan mengganggu aktivitas warga.

Rencana pemecahan masalah: Tim peneliti ingin menganalisis dari sedimentasi yang masuk kedalam saluran drainase, sedimentasi mana yang memiliki debit aliran tinggi  sangat menghambat laju aliran air dalam saluran drainase dengan cara melakukan penelitian eksperimen diantaranya mengukur laju transport sedimentasi menggunakan alat flume test.

Adapun variabel yang diteliti diantaranya material tanah, pasir, kerikil, plastik, setelah mendapatkan data hasil pengukuran selanjutnya dihitung dengan menggunakan pendekatan hidrolika dan diperoleh nilai debit aliran setiap material sedimentasi dengan variasi bukaan pintu yang berbeda, nilai debit aliran terbesar pada suatu material sedimentasi tersebut disimpulkan sebagai material penghambat laju aliran. 

Setelah kita mengetahui tingkatan material sedimentasi yang menjadi penghambat lajunya aliran pada saluran drainase selanjutnya kita bisa memberikan rekomendasi terkait permasalahan yang terjadi pada lokasi study dengan analisa SWOT.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di wilayah Dusun Jedawair RT 001, 002 dan 003 Kecamatan Kewapante Kabupaten Sikka.

“Alasan mengambil lokasi ini karena pada lokasi tersebut pernah terjadi banjir rob pada tahun 2022 dan awal tahun 2024 yang menyebabkan aliran air hujan masuk ke rumah beberapa warga sekitar," demikian hasil diskusi dengan Kepala Desa Geliting, Makarius Oskar, 24 September 2024 saat bertemu mengurus surat ijin Penelitian.

Metodologi Penelitian 

Adapun tahapan Penelitian yang dilakukan diantaranya sebagai berikut;

1) Menyiapkan alat yang digunakan dalam penelitian diantaranya 1 set flume test, mistar, gelas ukur mini liter, 1 set alat model ambang lebar tipe I, II, III, IV, stopwatch, alat timbangan sedimentasi neraca; 

Serta menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian lilin plastisin, buku catatan, alat tulis, sedimentasi tanah, agregat halus, agregat kasar, plastik masing-masing dengan berat diantaranya sedimentasi tanah dengan berat 7 kg, perhitungan berat sedimentasi tanah 7 kg diperoleh dari perhitungan volume flume test dikalikan dengan berat jenis material tanah; 

Hasil pengukuran panjang flume test 2,63 meter lebar 11 meter dan tinggi flume test 1 meter, selanjutnya dikalikan  dan dikalikan dengan berat jenis tanah 2,7 gram/cm3; sedimentasi agregat halus dengan berat 7,2 kg diperoleh dari perhitungan volume flume test dikalikan dengan berat jenis material agregat halus; 

Hasil pengukuran panjang flume test 2,63 meter lebar 11 meter dan tinggi flume test 1 meter, selanjutnya dikalikan  dan dikalikan dengan berat jenis agregat halus  2,5158 gram/cm3; 

Sedimentasi agregat kasar dengan berat 6,8 kg diperoleh dari perhitungan volume volume flume test dikalikan dengan berat jenis material agregat kasar; 

Hasil pengukuran panjang flume test 2,63 meter lebar 11 meter dan tinggi flume test 1 meter, 

Selanjutnya dikalikan  dan dikalikan dengan berat jenis agregat kasar  2,381 gram/cm3;sedimentasi plastik dengan berat 2,6 kg. sedimentasi plastik dengan berat 2.6 kg diperoleh dari perhitungan volume volume flume test dikalikan dengan berat jenis material plastik; 

Hasil pengukuran panjang flume test 2,63 meter lebar 11 meter dan tinggi flume test 1 meter, selanjutnya dikalikan  dan dikalikan dengan berat jenis plastik  0,90 gram/cm3.

2) Mengukur panjang dan tinggi sekat ambang lebar tipe I, II, III, IV

3) Timbang berat sedimen uji dengan neraca dengan berat yang sudah ditentukan pada tiap-tiap sampel uji (pasir, tanah dan kerikil, plastik). 

4) Pasang sekat dan model ambang lebar tipe I pada alat flume test dengan bukaan pintu sekat 10 mm menggunakan lilin plastisin selanjutnya tabur sedimen tanah  yang akan diuji pada luasan saluran yang telah ditentukan dengan ketebalan /tinggi sedimen 1 cm.

5) Memutar katup pompa kemudian menghidupkan pompa air sehingga air mengalir ke dalam saluran (KONDISI DEBIT PENUH), setelah aliran air stabil pada alat flume test, selanjutnya amati pergeseran sedimen serta ukur tinggi muka air sebelum ambang (Yo) dan tinggi muka air diatas ambang (Hw)

6) Hitung volume air yang keluar dari aluran menggunakan gelas ukur sebanyak 3 kali, kemudian hitung debit aliran. Hitung cd, dan buatlah perbandingan cd, hw/p, hw/L, gambarkan sketsa aliran setiap kondisi yang terjadi 7)Ulangi langkah 4-6 dengan bukaan pintu sekat 20 mm, 30 mm, 40 mm, 50 mm.

8) Ulangi langkah 4-7 mengganti sedimen tanah dengan sedimen agregat halus.

9) Ulangi langkah 4-7 mengganti sedimen agregat halus menjadi agregat kasar.

10) Ulangi langkah 4-7 mengganti sedimen agregat kasar menjadi plastic.

11) Ulangi langkah 4-10 dengan mengganti model ambang lebar tipe I menjadi ambang lebar tipe II, III, IV.

12) Ulangi langkah 4-11 dengan kondisi debit tidak penuh.

13) Akan diperoleh nilai debit aliran terbesar dari setiap kondisi yang ada, dan disimpulkan nilai debit aliran tersebut menjadi faktor penghambat gerusan aliran saluran drainase.

14) Memberikan rekomendasi material sedimen yang harus dihindari berdasarkan hasil penelitian eksperimen.

15) Menyelesaikan permasalahan sedimentasi pada lokasi studi dengan menggunakan analisa SWOT

Hasil Pelaksanaan Penelitian

- Penyajian data

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini tim peneliti mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penelitian eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Teknik Sipil Universitas Nusa Nipa selama 21 hari diantaranya meliputi data dimensi ambang lebar tipe I, II, III, IV, kedalaman aliran pada hulu saluran tiruan alat flume test (Y0) terhadap laju sedimentasi tanah, agregat halus, agregat kasar dan plastik, tinggi muka air diatas ambang lebar tipe I-IV (hw).

Nilai selisih tinggi muka air di hulu dengan tinggi ambang (Hw) besarnya debit aliran yang masuk pada volume tangki flume test dengan variasi bukaan pintu 10-50 mm dalam kondisi debit penuh dan debit tidak penuh, (Q), nilai koefisien debit (cd), nilai Hw/L dan Hw/P dimana L merupakan panjang ambang dan P merupakan tinggi ambang; 

Sedangkan data sekunder diperoleh data hasil survey ke lokasi penelitian dan diskusi masyarakat (warga setempat lokasi penelitian) serta stakeholder lokasi penelitian yang dikaji  (Kepala Desa Geliting : Makarius Oskar) terkait kapan terjadinya banjir Rob, data sekunder tersebut digunakan dapat pengolahan analisa SWOT dalam menganalisis permasalahan pada lokasi penelitian.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved