Krisis Air Bersih di Sikka

Cerita Theresia, Ibu Hamil di Desa Reroroja Sikka yang Sulit Dapatkan Air Bersih

Anak-anak dan ibu hamil di Desa Reroroja, Magepanda, Sikka NTT pun ikut menempuh medan yang sulit demi memperoleh air bersih.

|
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO 
Theresia Liles Suryani dan anak-anak Dusun Magelo'o, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, saat mengambil air minum bersih di kali, Sabtu 5 Oktober 2024 . 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-  Demi memperoleh air bersih di tengah musim kemarau, warga Desa Reroroja di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT harus menuruni perbukitan terjal agar sampai ke sumber mata air.

Sebelumnya Kali Reroroja menjadi harapan warga Desa Reroroja sebagai sumber air bersih. Namun sayang, kali ini kering dan warga kian sulit mendapatkan air bersih.

Untuk mencukupi kebutuhan air bersih,  mengharuskan warga menuruni perbukitan terjal agar sampai ke sumber mata air terdekat.  Jarak dari pemukiman warga sekitar 300 meter. 

Anak-anak dan ibu hamil pun ikut menempuh medan yang sulit ini. Salah satunya Theresia Liles Suryani, warga Dusun Magelo'o, Desa Reroroja, meskipun dalam keadaan hamil ia tetap ke mata air untuk mendapatkan air bersih, Sabtu, 5 Oktober 2024.

 

Baca juga: Sebanyak 1.700 Warga di Darat Gunung Sikka Krisis Air Bersih

 

 

Tak hanya medan sulit dihadapi, Thersia dan warga lainnya harus menggali lubang kecil di pinggir kali untuk menampung air dan sebagai resapan. Lalu mengambil batu kerikil dan disisi pada lubang tersebut sebagai penyaring.

Air yang mengalir ke dalam lubang galian itu didiamkan sampai  bersih kemudian digayung perlahan-lahan untuk diisi di dalam jerigen. 

"Di sini air bersih tidak ada, untuk dapat air minum bersih, kami harus pake gali, setelah itu digali kami taru dengan kerikil, kami harus lepas satu hari, besoknya baru kami datang gayung airnya," kata Theresia Liles Suryani.

Theresia menyebutkan dalam satu galian lubang ia bisa mendapatkan sepuluh jerigen air dan cukup kebutuhan air bersih sehari. Setelah jerigen terisi penuh, ia harus membawah air itu ke rumah dan menaiki perbukitan.

Baca juga: DPRD Sikka Minta Pemda Segera Atasi Krisis Air Bersih di Talibura

Theresia mengakui saat musim kemarau, mereka sangat sulit mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air minum, mandi dan cuci. Tambah sulit lagi saat debet air Kali reroroja menurun.

Ia bersama warga berharap pemerintah bisa memperhatikan dan membantu warga yang mengalami krisis air bersih dampak kemarau panjang tahun ini. 

Berita TribunFlores.com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved