Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 19 Oktober 2024 Pekan Biasa XXVIII

Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 19 Oktober 2024.Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
PETUGAS LITURGI: Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 19 Oktober 2024.Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik. 

Menjadi sahabat Yesus dimulai ketika orang takut akan Dia dan mengakui Dia di depan manusia. Lalu menerima Roh Kudus yang memberikan keberanian dan hikmat dalam menjawab serta berkata-kata di hadapan majelis, pemerintah, dan penguasa (8-12).

Menjadi sahabat Yesus berarti mewartakan kebenaran dengan berani dan berhadapan dengan kemunafikan yang berusaha menutupi dan menyelubungi kenyataan sebenarnya.

Mengakui Tuhan Yesus menjadikan kita saksi yang memberitakan kebenaran. Sama seperti Yesus yang tajam menganalisa keadaan zamannya, kita pun dipanggil untuk belajar dan peka akan situasi dan kondisi di sekitar kita. Dengan demikian kita dapat menyampaikan pesan kebenaran yang diamanatkan kepada kita sesuai dengan keadaan zaman kita!

Disamping itu Yesus mengajarkan bahwa “… barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni (8:10)”. Kerahiman Allah tidak mengenal batas; tetapi siapa yang dengan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan, ia menolak pengampunan dosa-dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus.

Ketegaran hati semacam itu dapat menyebabkan sikap yang tidak bersedia bertobat sampai pada saat kematian dan dapat menyebabkan kemusnahan abadi.

Jadi secara prinsip dosa adalah suatu kesalahan yang membuat manusia membelok dari tujuan akhir, yaitu persatuan dengan Tuhan. Semakin parah suatu dosa, maka pembelokannya terhadap tujuan akhir akan semakin besar.

Dan dosa menghujat Roh Kudus, adalah suatu pembelokan yang benar-benar bertentangan dengan tujuan akhir. Hal ini dapat juga dimanifestasikan dengan keputusasaan dan tidak mempunyai sikap untuk sampai pada tujuan akhir.

Perwujudan dari dosa ini adalah keputusasaan karena meragukan kasih Allah dan juga anggapan yang salah tentang keadilan Allah. Dua hal ini adalah akibat dari kesalahan menilai hakekat Allah. Keputusasaan melawan kebijaksanaan ilahi harapan, di mana harapan ini diperlukan untuk percaya akan janji Allah tentang kehidupan kekal di surga.

Keputusasaan sebenarnya memberikan tuduhan yang tidak benar akan Allah yang sebenarnya maha pengampun dan maha kasih. Dengan demikian seseorang yang berputus asa akan menganggap dosanya lebih besar dari kasih Allah.

Oleh karena itu, orang ini dapat melakukan apa saja yang melawan Allah, dengan anggapan bahwa dia tidak mungkin mendapatkan kasih Allah.

Di sisi yang lain, anggapan yang salah tentang keadilan Allah adalah dosa yang melawan Roh Kudus, yang bertolak belakang dengan dosa keputusasaan. Presumption percaya akan janji Allah tentang Surga, namun menyalahi Allah yang sebenarnya Maha Adil, sehingga orang ini berfikir dapat mencapai surga dengan caranya sendiri tanpa mempedulikan bahwa Allah menghendaki pertobatan dan bahwa ada konsekuensi dari dosa/ kesalahan yang diperbuat olehnya.

Orang macam ini menempatkan anggapan sendiri lebih tinggi dari pada hukum Tuhan. Dia juga berfikir bahwa dia dapat terlepas dari hukuman Tuhan walaupun dia berdosa. Oleh karena itu, pertobatan yang membawa kepada kebahagiaan kekal, menjadi suatu yang sulit sekali dilakukan, sebab orang ini tidak melihat bahwa pertobatan itu diperlukan.

Dan akhirnya orang ini juga dapat terjebak untuk tidak mengakui adanya hukum moral dan kebenaran yang bersumber dari Tuhan. Oleh karena itu orang ini sulit diselamatkan, karena menolak kebenaran berarti menolak Tuhan, sumber dari kebenaran atau kebenaran itu sendiri.

Roh Kudus bekerja menyertai kita. Tanda bahwa Roh Kudus berkerja adalah kita bisa percaya kepada Allah, merasakan kasih Nya dan tahu apa yang baik dan benar sebagai sesuatu yang ingin kita wujudkan.

Tentang Roh Kudus yang dijanjikan, Yesus berkata “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.” (Yoh 16:8). Oleh karena itu, tugas utama Roh Kudus adalah ‘menginsafkan’ manusia dari dosanya.

Jika manusia tidak mau insaf, maka ia berdosa melawan Roh Kudus. Maka adalah benar, kalau seseorang menolak Roh Kudus, berarti ia menolak kebenaran dan menolak kasih Allah, serta menolak pengampunan dari Allah, maka tidak mungkin diampuni baik di kehidupan sekarang maupun yang akan datang.

Doa Penutup

Bapa surgawi, terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu karena Engkau telah menyatakan kasih-Mu melalui Yesus Kristus.

Aku percaya bahwa Roh Kudus-Mu akan terus membimbing hidupku. Tingkatkanlah imanku sehingga aku dapat menikmati kegembiraan dan sukacita kehidupan kekal di hadapan hadirat-Mu. Amin. (Sumber the katolik.com) (gg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved