Gunung Lewotobi Meletus

Tangis Korban Gunung Lewotobi, "Lihat Kami Pak Presiden Prabowo"

Tangisan warga yang selamat dalam bencana dahsyat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki memecah seisi kampung yang porak poranda, Minggu, 3 November 2024.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
EVAKUASI - Proses evakuasi korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Dokumentasi Senin, 4 November 2024. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Tangisan warga yang selamat dalam bencana dahsyat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki memecah seisi kampung yang porak poranda, Minggu, 3 November 2024.

Kesedihan semakin menjadi-jadi saat sanak saudara meninggal dunia akibat tertimbun material gunung yang sudah naik status ke Level IV (Awas) itu.

Sejumlah rumah hangus terbakar, diduga karena material vulkanik panas, atau bisa juga tersambar petir dan konsleting listrik. Sebab peristiwa tengah malam itu banyak sambaran petir di bubungan rumah dan pepohonan.

Bahkan ada tembok yang rusak saat lontaran batu dari Gunung Lewotobi Laki-laki menghantam ke arah Kecamatan Ile Bura dan Wulanggitang, yaitu Desa Dulipali, Desa Klatanlo, dan Desa Hokeng Jaya.

 

 

Baca juga: Pasca Letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur, Basarnas Maumere Kerahkan 20 Personil

 

 

 

 

 

 

Warga Dulipali, Yeremias Dadu (34), meminta Presiden RI Prabowo Subianto datang melihat penderitaan korban yang sedang mengungsi ke tempat aman.

"Pemukiman porak-poranda, anak-anak tidak bisa sekolah, makan dan minum susah sekali. Kami mohon, datang lihat kami pak Presiden Prabowo," ungkapnya.

Menurut Hewen, rumah, fasilitas umum, dan kebun sudah rusak dihantam batu bercampur belerang. Banyak bocah dan kelompok rentan lainnya menyelamatkan diria hanya dengan pakaian di badan.

"Kami semua sangat butuh bantuan dan juga perhatian khusus dari Pemerintah, khususnya bapak Presiden," ungkapnya.

 

 

Baca juga: Simak ! Nama Korban dan Sekolah Rusak Berat Pasca Gunung Lewotobi Meletus di Flores Timur

 

Di Desa Klatanlo, terdapat sembilan korban meninggal dunia. Proses evakuasi cukup sulit lantaran para korban terjebak reruntuhan tanah dan material gunung.

Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, juga berharap kehadiran Presiden Prabowo agar menyambangi korban terdampak di sejumlah desa.

"Mudah-mudahan bapak Presiden bersedia ke NTT utk korban bencana. Kalau bapak Presiden berkesempatan hadir, tentunya akan menjadi kekuatan untuk warga dan kita semua yang tertimpa bencana," harapnya.

Petrus bersama aparat gabungan dari Polri, TNI, Tagana, dan BPBD masih melakukan identifikasi kerusakan rumah dan fasilitas umum.

 

 

 

Baca juga: Cerita Suster Marieta Detik-detik Gunung Lewotobi Meletus, Biara dan Asrama Diterjang Batu Besar

 

Pantauan wartawan, ada kubangan besar akibat dihantam material gunung. Kubangan paling besar di Lapangan Sepakbola di Desa Klatanlo. Bagian dalam lubang terdapat asap panas beraroma belerang yang menyengat.

Kubangan bukan hanya di satu titik, tapi masih ada di pinggir jalan, menyebabkan badan aspal antar desa dan Jalan Trans Flores terbongkar.

Tanaman umur panjang seperti kekao, mete, kopi, dan kelapa banyak yang tumbang. Tak hanya itu, dahan pohon mahoni memenuhi bahu jalan pada lintasan lurus Boru-Dulipali.

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved