Gunung Lewotobi Meletus

Ditinggal Mengungsi, Desa di Lereng Gunung Lewotobi Laki-laki Kini Sepi dan Gelap Gulita

Pemukiman berubah sepi setelah dihantam ledakan dahsyat yang melontarkan bebatuan panas hingga merusak rumah dan fasilitas umum yang rusak

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Suasana Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT usai erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin, 4 November 2024 siang. 

Di bagian dasar kubangan terdapat asap yang masih panas dan beraroma belerang. Aroma tak sehat itu terasa sangat menyengat hidung.

Selain di lokasi itu, masih teramati tujuh titik kubangan lainnya di sepanjang Jalan Trans Pulau Flores wilayah Desa Dulupali, juga jalan antardesa dari Dulipali ke Klatanlo, dan terus ke Hokeng Jaya, membuat bibir aspalnya mengalami kerusakan.

 

 

Baca juga: Penjabat Gubernur NTT Koordinasi Langkah Mitigasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

 

Hingga Senin malam, suasana Desa Hokeng Jaya, Klatanlo, Dulipali, tampak gelap gulita. Tak ada penerangan lantaran kabel listrik PLN putus dan berserakan sepanjang jalan.

Desa-desa tersebut sudah tak terlihat aktivitas warga sebagaimana biasa. Bencana merubah kampung seperti tak berpenghuni. Ditambah suasana malam tanpa penerangan membuat permukiman terasa mencekam.

Tim SAR Gabungan yang dikoordinir, Riswan, melakukan patroli malam di desa terdampak parah. Saat patroli, ditemukan banyak pohon tumbang, salah satunya di Desa Persiapan Padang Pasir.

"Besok kita akan bersihkan dahan pohon yang menghalangi jalan. Jalur ini menghubungkan Desa Klatanlo dan Hokeng Jaya ke Boru," ujar Riswan.

Setelah patroli, SAR Gabungan kemudian pergi ke pengungsian Desa Bokang Wolomatang di Kecamatan Titehena untuk melihat 606 jiwa yang sudah tiba di sana sejak siang.


Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved