Gunung Lewotobi Laki laki Meletus

59 Warga Alami Luka Imbas Erupsi Ile Lewotobi Laki-laki Flores Timur

Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto menyebut, selain korban luka-luka, terdapat 10 korban jiwa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan

Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/IST
DISKUSI - Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto sedang berdiskusi dengan Kepala BPBD NTT Cornelis Wadu mengenai penanganan korban erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG  -59 warga dilaporkan mengalami luka-luka imbas dari erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. 

Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto menyebut, selain korban luka-luka, terdapat 10 korban jiwa yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan. 

“Kemudian yang luka-luka ada 59 orang yaitu dari berbagai desa, meliputi Desa Dulipali, Klatanlo, dan Hokeng Jaya yang dirawat di Puskesmas Boru dan Puskesmas Lewolaga serta yang dirujuk ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka ada 1 orang," ujarnya, di Kupang, Senin 4 November 2024.

Adapun fasilitas yang rusak adalah 18 unit TK/PAUD, 1 unit Sekolah Dasar (SD), SMP 3 unit, SMK/SMA itu 3 unit. Sedangkan, hunian masyarakat yang tersebar di 8 desa sekitar 2.384 unit. 

"Fasilitas umum lainnya yang juga terdampak ada asrama 3 unit, ada biara 3 unit, ada kapel 3 unit, ada gedung koperasi 2 unit, bank 2 unit yaitu Bank BRI dan Bank NTT, kantor pos dan Giro 1 unit, Koramil dan Polsek,” kata Andriko Susanto.

Menurut dia, tiga kecamatan yang terdampak erupsi tersebut meliputi Kecamatan Wulanggitang, Ile Bura, dan Titehena. Dia menyebut para pengungsi ditampung pada tiga posko utama.

"Dari Nobo, Klantalo, Dulipali, Hokeng Jaya, Boru, Boru Kedang, Nawokote dan Bolilera, sebanyak 1.944 jiwa," kata dia. 

Dia mengatakan, tiga posko utama yakni adalah Posko Desa Lewolaga 647 jiwa, Kokang 510 orang, Konga 787 orang. Sementara terdapat warga lainnya yang tersebar di Kabupaten Sikka dan pemukiman lainnya. 

Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Flotim) menetapkan status tanggap darurat selama 58 hari untuk menangani bencana erupsi Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flotim. 

Penjabat Gubernur NTT Dr Andriko Noto Susanto menyebut, penetapan itu berdasarkan surat keputusan Penjabat Bupati Flores Timur nomor BPBD 300.0:.5/2024/Pit.KL/XI/2024.

"Tentang penetapan status tanggap darurat bencana alam erupsi gunung merapi Ile Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur," kata Andriko Susanto di Kupang. 

Masa tanggap darurat terhitung sejak tanggal 4 November hingga 31 Desember 2024.
Dengan penetapan itu, maka ada kolaborasi penanganan dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Nantinya intervensi anggaran akan menggunakan pos anggaran di pemerintah.

Menurut dia, masa tanggap darurat tiga bulan itu sangat penting. Sebab, akan menjadi bagian penting dalam penanggulangan. Kemungkinan perpanjangan masa tanggap darurat bisa dilakukan jika penanganan masih dibutuhkan. 

Andriko Susanto juga menyampaikan total ada 10 korban jiwa dengan rincian 4 laki-laki dan 6 perempuan. Semua korban telah teridentifikasi oleh tim yang melakukan penanggulangan di lokasi kejadian. 

Andriko Susanto juga meminta masyarakat yang masih berada di sekitar gunung Ile Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur untuk segera mengosongkan kawasan tersebut. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved