Universitas Nusa Nipa
Simak ! Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Kelompok Nelayan Wairbleler Sikka dari Unipa dan Unflor
Masalah kesehatan yang sering dialami di kalangan nelayan salah satunya hipertensi. Hipertensi adalah suatu kondisi ketika seseorang mempunyai tekanan
Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Hilarius Ninu
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Kesehatan nelayan menjadi hal yang penting diperhatikan. Pekerjaan nelayan beresiko 20 sampai 30 kali lebih tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya. Resiko kesehatan nelayan yang siginifikan karena perilaku nelayan, bahaya pekerjaan, dan lingkungan kerja yang tidak aman. Nelayan lebih fokus pada masalah keuangan dan mengabaikan kondisi kesehatan.
Masalah kesehatan yang sering dialami di kalangan nelayan salah satunya hipertensi. Hipertensi adalah suatu kondisi ketika seseorang mempunyai tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Adanya hubungan yang bermakna dengan kenaikan trigeliserida, indeks massa tubuh dengan hipertensi dan akan berpeluang besar terjadinya gagal jantung dan stroke. Penyakit hipertensi juga dialami oleh sebagian nelayan Desa Wairbleler.
Semua nelayan tangkap Desa Wairbleler, KecamatanWaigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 18 November 2024, Tuhan, Semoga Aku Dapat Melihat
Kelompok nelayan Desa Wairbleler terdiri-dari kelompok nelayanpria dan nelayan wanita
Pedoman tata laksana hipertensi berfokus pada pengobatan dan pencegahan. Target pengobatan dan pencegahan penyakit bersumber dari alam banyak dikembangkan.
Ekosistem laut merupakan sumber alami yang kaya akan produk bioaktif dan telah dieksplorasi untuk mendapatkan molekulobatutama, yang menjadi target terapi. Molekul asam lemak omega 3 dan asam amino dapat dijadikan sebagai obat.
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak omega 3 mampu menurunkan trigeliserida dan tekanan darah pasien hipertensi. Asam amino yang lengkap dalam tepung ikan menurunkan proses inflamasi penyakit termasuk hipertensi, memenuhi kebutuhan protein keluarga.Ikan yang tinggi omega 3 selain ikan salmon adalah jenis ikan SelaroidesLeptolepis.
Ikan ini termasuk golongan ikan selar atau disebut sebagai ikan selar kuning, yang mempunyai ukuran lebih kecil dari jenis ikan selarlainnyamencapaipanjang 16cm.Ikan selar banyak ditemukan di wilayah Desa Wairbleler. Ikan selar berpotensi diversifikasi kebentuk minyak dan tepung ikan. Hasil tangkap ikan selar Desa Wairbleler dijual secara tradisional kepenjual berikutnya dengan metode transaksi langsung di perahu nelayan.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Senin 18 November 2024 Lengkap Renungan Harian Katolik
Hasil penjualan ikan selar digunakan untuk keperluan sehari-hari. Jumlah tangkapan ikan bergantung pada iklim yang tidak dapat dipastikan oleh para nelayan, dimana hasil tangkapan ikan ada yang berlimpah-limpah, ada yang jumlahnya cukup dan ada pula yang hasil tangkapan ikan sangat sedikit maksimal dua minggu per tahun. Hasil tangkap ikan selar selalu ada, diantara tangkapan ikan jenis lainnya.
Penjualan ikan memberikan omzet bagi nelayan tangkap di Desa Wairbleler, namun belum mencukupi kebutuhan rumah tangga. Kegiatan yang dilakukan para nelayan Desa Wairbleler setelah menjual ikan yaitu duduk dirumah atau tepi pantai sambil menunggu waktu untuk menangkap ikan keesokan harinya, ada pula mencari pekerjaan serabutanu ntuk menambah penghasilan
Wilayah lautan yang seluas 5.821 km2 dengankekayaan biota laut belum memberikan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga nelayan. Selain itu, produk penjualan yang digunakan oleh para nelayan hanya dalam bentuk ikan segar, yang memiliki kelemahan yaitu ada kesempatan factor alam maupun teknis yang menurunkan hasil tangkap ikan, sifat ikan yang mudah membusukakan memaksa para nelayan menjual ikan dengan harga murah karena tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Hasil survey Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2022,melaporkan bahwa sebagian besar nelayan masih hidup dibawah garis kemiskinan karena usaha penjualan ikan masih bersifat subsisten, belum ada orientasi pemasaran ikan berbasis diversifikasi
Baca juga: Renungan Katolik Minggu 17 November 2024, Hidup Ini Hanya Diubah, Bukan Dilenyapkan
Inovasi bisnis minyak dan tepung ikan selar kuning menjanjikan dalam meningkatkan kesehatan para nelayan dan masyarakat, meningkatkan omzet, meningkatkan jumlah produk hasil tangkapan.
Menurut organisasi minyak dan tepung ikan internasional (IFFO) bahwa permintaan minyak dan tepung ikan meningkat sebesar 2,4 juta metrik ton pada tahun 2021 dan terus meningkat setiap tahunnya karena daria spek kesehatan telah merekomendasi asupan asam lemak omega 3 dan sumber asam amino esensial yang lengkap dari minyak dan tepung ikan. Potensi ikan selar, memberikan kesempatan pengembangan bisnis kelompok nelayan.
Segmentasi pemasaran akan luas karena kebutuhan asam lemak omega 3 dan asam amino esensial yang lengkap dalam minyak dan tepung ikan. Adanya rencana kerja seluruh pemerintah desa Kabupaten Sikka dan ketetapan dari Gubernur NTT sejak tahun 2021 tentang program eliminasi stunting, yang akanberpeluang tinggi,membutuhkan asupan protein salah satunya dari tepung ikan.
Selain itu, serangan jantung, gagal jantung, stroke di Kabupaten Sikka akibat hipertensi, dapat mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi asam lemak omega 3 dari minyak ikan selar.
Baca juga: Injil Katolik Hari Ini Minggu 17 November 2024 Lengkap Mazmur Tanggapan
Potensi dan masalah yang ada dalam Desa Wairbleler, Kabupaten Sikkaini, yang memotivasi tim pengabdian dari bidang ilmu keperawatan, ilmu manajemen sumber daya perairan serta ilmu system informasi untuk melakukan pemberdayaan kemitraan masyarakat pada kelompok nelayan, dengan tujuan sebagai berikut :
1.Melatih keterampilan para nelayan untuk membuat minyak dan tepung ikan selar,
(2) Melatih keterampilan bisnis minyak dan tepung ikan selar berbasis IT,
(3) Meningkatkan pengetahuan tentang manfaat minyak ikan dan tepung ikan selar bagi kesehatan,
(4) Meningkatkan kesehatan kelompok nelayan dan masyarakat melalui konsumsi minyak dan tepung ikan selar.
Tim pengabdian akan bekerjasama dengan kelompok nelayan Desa Wairbleler sebagai mitra.
Demikian hasil pengabdian kepada masyarakat dari Dosen Universitas Nusa Nipa, Yustiana Yantiana Guru, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua tim dengan anggota Erfin S,.Pi, M.Si,m Dosen Universitas Nusa Nipa dan Benediktur Yoseph Bhae, S.Kom, M.T dan Universitas Flores.
Berita TRBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.