Relokasi Pengungsi Gunung Lewotobi

Kadis PKO Sikka Ungkap Kondisi Siswa SD dan SMP Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di Posko Waigete

“Terkait pembelajaran anak-anak sekolah di daerah terdampak yaitu di dua gugus yaitu kringa dan Dungan. Masing-masing gugus

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-SCRENSHOOT GB TRIBUNFLORES.COM
BERI PENJELASAN - Kepala Dinas PKO Sikka, saat memberikan penjelasan terkait kondisi siswa SD dan SMP yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi, Minggu, 17 November 2024. 

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM, Risna Ase

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Germanus Goleng menjelaskan kondisi siswa SD dan SMP yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kecamatan Talibura.

Ia menyampaikan untuk saat ini siswa SD dan SMP yang terdiri dari dua gugus belum melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Hal itu dikarenakan gedung sekolah dipakai untuk menampung para pengungsi.

“Terkait pembelajaran anak-anak sekolah di daerah terdampak yaitu di dua gugus yaitu kringa dan Dungan. Masing-masing gugus 4 SD, jadi praktis ada 8 SD. 8 SD ini sejak erupsi itu mereka tidak ada pembelajaran, karena pada minggu awal itu sekolah dipakai untuk penampungan pengungsi. setelah itu pengungsi diatur kembali dan sekarang mereka juga turut mengungsi kesini. Jadi di wialyah perbatasan itu ada 8 SD dan 2 SMP yaitu SMP Negeri Ojang dan SMP Antonius Boganatar,” ujar Germanus pada 17 November 2024 malam.

Ia menambahkan untuk sementara jumlah pengungsi dari siswa-siswi SD. SMP dan SMA berjumlah 358 anak yang sedang berada di pengungsian. 

 

Baca juga: 5 Desa Terdampak Erupsi Lewotobi, KPU Sikka Sementara Kaji Opsi Pindahkan TPS

 

 

“Sebagian dari SMP Antonius Boganatar itu ada di pengungsian, dan murid murid SD dari dua gugus itu juga ada di pengungsian. Jumlah mereka semua dari SD sampai dengan SLTA itu ada 358 anak itu untuk data sementara hari itu,” imbuhnya.

Ia menambahkan untuk rencana pembelajaran selanjutnya, bersama dengan para guru akan melaksanakan pertemuan bersama.

“Untuk itu kita punya rencana besok kita ada pertemuan dengan para guru yang ada di dua gugus itu dan smp untuk proses pembelajaran selanjutnya. Untuk kita bisa mengadakan pembelajaran di tempat pengungsian ini atau bisa titipkan di sekolah terdekat itu nanti disepakati,” ujarnya.

Untuk diketahui terkait dengan edaran surat PJ Bupati Sikka, sekolah- sekolah di luar Kecamatan Talibura, Waiblama dan Waigete sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka, mulai Senin, 18 November 2024.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved