Relokasi Pengungsi Gunung Lewotobi

Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mengungsi di Posko Waigete, Ini Tanggapan Pj Bupati Sikka

“Disini kami coba mengusahakan secara baik melayani seluruh  warga kita ini. Kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya.

|
Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera. 

Laporan Reporter Magang, TribunFlores.com, Nandito Atulolon

TRIBUNFLORES.COM, Maumere - Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera memberikan tanggapan terkait perhatian yang akan diberikan oleh pemerintah kepada korban erupsi letusan gunung Lewotobi di Posko Waigete, Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka pada Minggu, 17 November 2024 malam lalu.

Adrianus mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan evaluasi terkait upaya evakuasi masyarakat terdampak erupsi gunung Lewotobi yang berada di Desa Hikong, Kringa, Timutawa dan juga warga dari desa Flotim.

“Disini kami coba mengusahakan secara baik melayani seluruh  warga kita ini. Kami berusaha memberikan pelayanan yang terbaik,” ujarnya.

Pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada para pengungsi ini, kata Adrianus, berupa kebutuhan dasar yang mereka butuhkan di posko serta layanan pendukung lainnya termasuk juga dukungan dari posko administrasi, tata laksana, dan data sentrik yang sudah mereka siapkan dengan baik.

 

Baca juga: Hampir Sepekan Warga Kabupaten Sikka Terdampak Erupsi Lewotobi Mengungsi di Posko Waigete

 

 

Dari tinjauan yang telah dilakukan oleh Adrianus sendiri, pihkanya telah mengundang sekretaris uskup untuk mengadakan misa hari minggu.

“Karena kami punya keyakinan bahwa di tengah badai ini tapi iman mereka harus tetap kuat untuk menghadapi seluruh cobaan badai ini,” pungkasnya.

Adrianus juga berujar, dalam kunjungannya itu ia telah memberikan layanan tambahan kepada para pengungsi di Posko Waigete dengan tujuan dapat menghibur para pengungsi berupa nonton bareng yang sudah dilakukan beberapa malam.

Hal ini coba dia lakukan untuk meminimalisir rasa stres yang mungkin timbul selama di kamp pengungsian.

“Dari seluruh kebutuhan dasar ini, kami sudah melengkapi secara baik mulai dari tenda, kebutuhan air bersih termasuk juga makan minum setiap hari. Kami sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk mereka, saudara kita di tempat pengungsian ini,” imbuhnya.

Adrianus juga memberikan tanggapannya terkait evaluasi yang dia berikan dari waktu ke waktu untuk menentukan status yang semula siaga darurat dan kini menjadi tanggap darurat.

“Tentu ini juga punya waktu, punya prosedur punya tata cara berdasarkan tim reaksi cepat. Tentu tim ini akan memberikan evaluasinya setiap saat dan menyampaikan kepada saya untuk melakukan keputusannya,” katanya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved