Berita Manggarai

Sekolah Imbas SMA Negeri 2 Langke Rembong, Siap Terbitkan Buku I Graffi Di Vita

Karya kolektif ini merupakan buah dari kreativitas dan semangat juang para siswa dalam mengeksplorasi potensi diri

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Foto bersama Siswa SMAN 2 Langke Rembong dan Unika Ruteng. 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - SMA Negeri 2 Langke Rembong kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang film dokumenter tingkat nasional tahun 2024. 

Oleh karena prestasi tersebut, SMA Negeri 2 Langke Rembong menggelar workshop akbar di Aula SMA Negeri 1 Anam yang melibatkan beberapa sekolah lain yakni SMA Negeri 1 Anam, SMA 1 Lelak, dan SMA 2 Satarmese. 

Kali ini, para siswa berbakat dari setiap sekolah imbas siap meluncurkan buku perdana berjudul "I Graffi Di Vita". 

Karya kolektif ini merupakan buah dari kreativitas dan semangat juang para siswa dalam mengeksplorasi potensi diri di bidang literasi terutama literasi menulis dan membaca kreatif sastra. 

 

Baca juga: SMAN 1 Langke Rembong Juara 2 Kuis Peraturan Lalu Lintas dan Marka Jalan Tingkat Provinsi NTT 

 

 

Buku "I Graffi Di Vita" berisi kumpulan karya tulis siswa dari beberapa sekolah imbas yaitu buku kumpulan puisi. Tema yang diangkat pun sangat beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari, lingkungan, hingga isu sosial yang sedang hangat diperbincangkan.

Kepala Sekolah, Bapak Tarsisius Jayagoni, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk menggali potensi siswa secara optimal dan mengapresiasi siswa-siswi yang berhasil menciptakan puisi.

"Ini merupakan niat baik yang positif yang harus menjadi contoh. Saya sangat mengapresiasi kepada peserta didik yang sudah berhasil menghasilkan karya sastra puisi. Ide dan hasil perasaan serta pikiran tidak hilang begitu saja, tapi diabadikan untuk sejarah. Oleh karena itu, saya menyambut baik karya anak-anak dibukukan," katanya. 

"Para siswa telah berbuat sesuatu. Karena itu, harapan kami para siswa terus belajar menulis dan membaca puisi. Hanya berlatih dan terus berlatih saja yang membuat seseorang bisa mencapai keberhasilan sesungguhnya," tutupnya. 

Proses pembuatan buku ini melibatkan seluruh siswa yang terlibat dalam Workshop tersebut. Mereka melalui tahap seleksi karya, penyuntingan, hingga desain layout. Kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan menulis, tetapi juga mengajarkan siswa tentang proses penerbitan buku secara profesional.

Sementara itu, Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unika St. Paulus Ruteng, Bernardus Tube sebagai pemateri dalam Workshop dengan tema "Peningkatan Kapasitas Ketalentaan Peserta Didik Sekolah Imbas" menyampaikan tentang pentingnya menulis dalam menarasikan kehidupan. 

"Buku tidak bisa digantikan oleh apapun. Artinya semua kehidupan itu harus di tulis. Buku itu lahir dari kehidupan yang disadari. Seluruh aspek kehidupan harus disadari. Proses untuk memberi makna pada kehidupan yang disadari itu panjang prosesnya yaitu melalui koleksi dan seleksi, hingga pada akhirnya lahirlah sebuah buku," katanya. 

Menurutnya, menulis bukan hanya sekadar menuangkan ide ke dalam kata-kata, tetapi juga merupakan proses berpikir yang mendalam. 

"Dengan menulis, kita diajak untuk mengorganisasi pikiran, menganalisis informasi, dan mengevaluasi argumen," tambahnya. 

Lebih lanjut ia menjelaskan menulis adalah salah satu alat komunikasi yang paling kuat. 

"Melalui tulisan, kita dapat menyampaikan pesan, mempengaruhi orang lain, dan membangun relasi," tutupnya. 

Peluncuran buku "I Graffi Di Vita" rencananya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Diharapkan buku "I Graffi Di Vita" dapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi diri. 

Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat menjadi sumbangan positif bagi dunia literasi di Indonesia.

Dengan diluncurkannya buku "I Graffi Di Vita", Sekolah Imbas SMA Negeri 2 Langke Rembong membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang literasi. Semoga karya mereka dapat menginspirasi banyak orang.

Untuk diketahui, "I Graffi Di Vita" dalam Bahasa Italia secara harafiah berarti "Goresan Kehidupan". Mengapa "Goresan Kehidupan"?

Graffi: Menggambarkan tanda-tanda, bekas, atau jejak yang ditinggalkan oleh pengalaman hidup. Ini bisa berupa luka, keberhasilan, kegagalan, atau emosi yang mendalam. Vita: Artinya "kehidupan".

Jadi goresan para siswa merupakan jejak sejarah. Suatu kelak mereka pergi, tapi tulisan mereka hidup abadi.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved