442 Unit Hunian Sementara Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mulai Dibangun, Ditempati 2 Ribu KK

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Hunian sementara (huntara) untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai dibangun di Desa Konga, Kecamatan Titehena

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Flores Timur, Hironimus Lamawuran mengatakan pembangunan 442 ratusan unit huntara ini melibatkan 200 personel TNI dari Zipur Kodam IX Udayana.

Ia menyebutkan hunter ini akan ditempati 2.000 Kepala Keluarga (KK). Pembangunan ditargetkan rampung dalam waktu dua bulan, sehingga langsung ditempati.

"Progresnya sudah satu kopel. Satu kopel ada lima kamar untuk lima kepala keluarga,” kata Hironimus dilansir dari Kompas.com, Jumat (29/11/2024).

Baca juga: Melki Laka Lena dan Juventus Prima Yoris Kago Kunjung Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi di Waigete

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, mengatakan, pembangunan huntara dapat rampung dalam dua bulan ke depan.

“Namun sebagian sudah bisa dihuni sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025,” ujar dia.

Menurut dia, pembangunan hunian pengungsi dilakukan di empat lokasi potensial, salah satunya di Desa Konga. Di desa ini ada lahan dengan luas yang memadai untuk menampung warga terdampak.

Pihaknya juga memikirkan pembangunan hunian tetap.  Ia menyebtukan, ada tiga lokasi relokasi hunian tetap yang diusulkan oleh pemerintah daerah, yaitu Botongkarang atau Noboleto, Wukoh Lewoloroh, dan Kojarobet.

Baca juga: Film "Women From Rote Island" Menuju Piala Oscar 2025, Menkraf: Instrumen Diplomasi Budaya Indonesia

Kodam IX/Udayana mengerahkan 200 prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Zeni untuk membangun hunian sementara bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembangunan ini digagas pemerintah pusat. Guna mempercepat pembangunan, TNI juga dilibatkan dalam upaya bertahap menyediakan hunian yang layak bagi warga terdampak.

"Pasukan ini terdiri dari 165 personel Yonzipur 18/YKR, 24 personel Zidam IX/Udayana, 8 personel Denzibang 1/NTT, serta masing-masing 1 personel dari Denkesyah 09.04.01/Kupang, Denhubrem 161/WS dan Pendam IX/Udayana," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, SE, MM kepada Tribun Bali, pada Kamis 28 November 2024.

Pergeseran pasukan pun dilakukan pada Rabu 27 November 2024 melalui jalur udara dan laut. Dari Lanud Ngurah Rai, pasukan diberangkatkan menggunakan Pesawat Hercules TNI AU dengan Apel Pemberangkatan dipimpin oleh Kazidam IX/Udayana, Kolonel Czi Adang Purnama di Base Ops Lanud Ngurah Rai.