Berita Manggara Timur

Warga Hijaukan Tiga Kawasan Danau di Lambaleda Timur Manggarai Timur, Tekad Pulihkan Ekosistem Alam

Masyarakat Pocoranaka ingin agar kawasan hutan tetap lestari dan danau-danau tetap menyimpan air bagi kehidupan masyarakat pada masa yang akan datang.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-WARGA POCORANAKA
TANAM POHON - Warga Bersama siswa-siswi tanam anakan pohon di tiga Kawasan danau di Lamaleda Timur, Manggarai Timur, NTT, Selasa 10 Desember 2024. 

Kepala Bidang II BKSDA Ruteng, Daniwari Widiyanto menjelaskan memulihkan ekosistem kawasan hutan Danau Ranapoja butuh kerja sama lintas sektor. 

Ada peran tiga tungku dalam kawasan Taman wisata Alam Ruteng, Pemerintah, lembaga agama dan Lembaga Adat. 

Biasa disebut tiga pilar untuk mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan kawasan Taman Wisata Alam Ruteng sebagai penyangga kehidupan masyarakat dan alam semesta itu sendiri. 

BKSDA selaku pengelola Taman Wisata Alam Ruteng yang masuk dalam wilayah konservasi mendukung Penanaman anakan pohon lokal dan  endemik di kawasan Taman Wisata Alam Ruteng, khususnya kawasan hutan Danau Rana Poja.

“Inisiatif dari MPIG-KAFM untuk berkolaborasi dalam kegiatan penanaman pohon lokal dan endemik sangat didukung demi keberlanjutan air di Danau Rana Poja dan sebagai penyangga bagi areal pertanian dan perkebunan kopi di sekitar danau tersebut,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Manggarai Timur, John Sentis, menjelaskan,menanamkan pohon lokal dan  endemik di kawasan hutan Danau Rana Poja didukung oleh Pemerintab Daerah Kabupaten Manggarai Timur. 

Banyak pohon lokal dan endemik yang ditebang pada beberapa tahun silam dan ada sebagian mati karena usia pohon yang sudah tua. Dampak dari penebangan pohon di sekitar kawasan Danau Rana Poja pada beberapa tahun silam berdampak pada bencana tanah longsor pada tahun 1976 dan menenggelamkan 6 orang waktu itu. Selaian danau Rana Poja yang awalnya luas, tapi kemudian kecil ditimbun oleh tanah longsor tersebut.

“Hari ini kita menanam pohon lokal dan endemik di bekas tanah longsor dalam bencana alam tanah longsor tahun 1976. Memang tiap tahun dilakukan penanaman pohon di kawasan hutan Danau Rana Poja dan saat ini kita bisa melihat banyak pohon ampupu yang suda tumbuh besar di bekas tanah longsor di kawasan Danau Rana Poja. Mari kita menjaga pohon yang sudah ditanam sebanyak 2000 anakan pohon lokal dan endemik demi keberlanjutan ekologis dan memulihkan sumber mata air di kawasan hutan Danau Ranapoja. Kawasan danau Ranapoja harus hutan kembali,” jelasnya.

Ubah Pola Perilaku 

Sentis menyinggung pola perilaku masyarakat yang membuang sampah di kawasan Danau Rana Poja. Kawasan Danau Rana Poja dijadikan tempat buang sampah oleh masyarakat.

“Saya mengajak kita yang hadir di kegiatan hari penanaman pohon lokal dan endemik untuk menginformasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di kawasan hutan Dana Rana Poja. Masyarakat harus mengubah pola perilaku untuk tidak membuang sampah sembarangan di kawasan hutan Danau Rana Poja,” ajaknya. 

Kegiatan tersebut berjalan aman dan lancar hingga usai. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved