Pengungsi Gunung Lewotobi

Beras Tembus Rp 20.000 Per Kg, Penyintas Lewotobi yang Dipulangkan Makin Susah

Masalah serius muncul saat sebagian penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dipulangkan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur, NTT, dari pen

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM/HO-SINDY SOGE
Warga Desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT, saat pulang membeli beras, Selasa, 7 Januari 2025. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Masalah serius muncul saat sebagian penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dipulangkan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur, NTT, dari pengungsian ke tempat tigggalnya masing-masing.

Persoalan ini dialami warga Desa Ojan Detun, Hewa, Pantai Oa, dan Waiula, empat wilayah terdampak yang dipulangkan sejak beberapa waktu lalu dengan dalih berada dalam zona aman.

Harga beras di sana tembus Rp 20.000 per kilogram, minyak goreng dari Rp 5.000 per botol kecil kini naik menjadi Rp 10.000, serta bahan pokok lainnya yang naik drastis.

"Beras sekarang Rp 20.000, kami terpaksa beli. Padi yang ditanam warga sudah banyak yang mati akibat erupsi. Kami semua baru pulang (mengungsi), belum ada hasil yang bisa kami panen terutama padi," ungkap Maria Mone Soge, warga Desa Hewa, Selasa, 7 Januari 2025.

Sindy, sapaannya, mengatakan, harga bahan pokok naik akibat mahalnya biaya transportasi. Ruas jalan di Desa Nawokote, penghubung sejumlah desa di jalur selatan Kecamatan Wulanggitang putus total usai dihantam banjir lahar.

Kondisi itu, ungkap Sindy, membuat pedagang yang hendak membeli barang ke Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka, harus harus memutar ke Riang Baring-Nobo. Medan pada jalur alternatif itu sangat ekstrem dengan kemiringan terjal, apa lagi di tanjakan Tobi Aleng dan Wao Aleng.

"Akses jalan masih putus. Harus putar haluan supaya bisa ke Maumere. Jalan di Nawokote hanya bisa dilewati sepeda motor, itu pun sulit karena batu-batu besar berserakan sepanjang jalan," tuturnya.

Anggota DPRD Flores Timur Fraksi NasDem, Abdon Julius, mendesak Pemerintah Daerah Flores Timur segera mencarikan solusi, salah satunya mengerahkan alat berat.

Menurut Abdon, bencana erupsi berpengaruh kepada setiap dimensi kehidupan masyarakat, terutama warga pantai selatan. Dia meminta Dinas Perindag Flores Timur membuka operasi pasar dengan menjalin kerja sama dengan para pengusaha.

"Kita minta bersihkan dulu badan jalan yang ada itu, supaya memudahkan masyarakat kita yang sudah dipulangkan. Sekarang pasar ini tidak ada, kita tidak nuntut Dinas Perindag buka pasar murah, tapi cukup dengan operasi pasar yang harganya membantu masyarakat saja," kata Andon.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Flores Timur, Sipiranus Sina Ritan, mengaku belum ada informasi resmi soal kenaikan harga beras tersebut. Pihaknya akan mencari solusi yang tepat saat informasi telah sampai.

"Buat pengaduan atau informasi resmi saja, nanti kami akan tidaklanjut," katanya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 


 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved