Gunung Iya Ende Level Waspada
Gunung Iya Ende Turun Status Level Waspada, Tetap Waspada Potensi Longsor ke Laut
Penurunan status ini berlaku sejak 8 Januari 2025 pukul 18.00 Wita setelah dilakukan pemantauan dan analisis mendalam terhadap kondisi vulkanik G. Iya
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan status tingkat aktivitas gunung api Iya Ende dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada).
Penurunan status ini berlaku sejak 8 Januari 2025 pukul 18.00 Wita setelah dilakukan pemantauan dan analisis mendalam terhadap kondisi vulkanik G. Iya.
Berdasarkan laporan terbaru Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, pemantauan visual terhadap Gunung Iya menunjukkan adanya asap kawah yang dominan berwarna putih, dengan tekanan yang cenderung lemah.
Asap yang teramati mencapai ketinggian antara 10 hingga 200 meter dari puncak kawah, dengan intensitas tipis hingga tebal.
Baca juga: Dua Bulan Lebih, Gunung Iya di Ende Masih Berstatus Siaga
Cuaca di sekitar gunung api juga bervariasi, dari cerah hingga hujan, dengan angin yang berhembus lemah hingga kencang.
Sementara itu, hasil pengamatan instrumental mengungkapkan adanya aktivitas kegempaan yang cukup signifikan, meskipun sudah menunjukkan tren penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Selama periode 1 hingga 7 Januari 2025, tercatat 52 kali gempa vulkanik dalam, 31 kali gempa tektonik lokal, dan 26 kali gempa tektonik jauh. Selain itu, juga terpantau adanya tremor menerus dengan amplitudo dominan 0,9 mm.
Evaluasi lebih lanjut menunjukkan bahwa meskipun aktivitas vulkanik Gunung G. Iya cenderung menurun, masih ada potensi bahaya yang perlu diwaspadai. Aktivitas gempa yang tercatat, khususnya gempa vulkanik dalam, menunjukkan adanya suplai magma yang masih aktif.
Namun, gempa tremor yang terjadi saat ini menunjukkan penurunan amplitudo dibandingkan dengan periode sebelumnya, yang mengindikasikan adanya penurunan intensitas aktivitas vulkanik.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A. N dalam keterangan resminya, Kamis, 9 Januari 2025 menjelaskan, meskipun aktivitas gunung api menunjukkan penurunan, rekahan yang berkembang di sekitar kawah Gunung Iya berpotensi mengakibatkan longsoran besar menuju laut jika terjadi letusan yang sangat besar atau katastropis.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Mengingat penurunan status aktivitas gunung api, Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Iya dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif.
Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi bahaya yang dapat timbul akibat gas beracun yang mungkin keluar dari kawah atau rekahan yang ada.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.