Unika Santu Paulus Ruteng

Peranan Sosiologi dalam Karya Sastra, oleh Mahasiswi Unika Ruteng

Sastra sering digunakan sebagai media untuk menuangkan kreativitas seseorang, seperti puisi, prosa, drama, dan

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Mahasiswi cantik asal Unika Santu Paulus Ruteng, Kamelia Septian R. Mengkok. 

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG - Mahasiswi cantik asal Unika Santu Paulus Ruteng, Kamelia Septian R. Mengkok menelaah tentang Peranan Sosiologi Terhadap Karya Sastra.

Dalam karya sederhananya ia menulis, Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan perilaku dalam masyarakat. Sosiologi juga mempelajari hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat. 

Sosiologi berfokus pada bagaimana seseorang berinteraksi dengan sesama serta bagaimana budaya seseorang bisa mempengaruhi perilaku dan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat.

Sastra menurut Nona Kamelia, merupakan hasil ungkapan perasaan, pikiran, karakter, dan kehidupan seseorang yang diekspresikan ke dalam sebuah karya sastra. 

 

Baca juga: Mahasiswi Unika Ruteng Sebut Maskulinitas sangat Berpengaruh Terhadap Pembentukan Karakter 

 

 

Sastra sering digunakan sebagai media untuk menuangkan kreativitas seseorang, seperti puisi, prosa, drama, dan lain sebagainya. Sastra dapat mencakup bentuk ekspresi yang bisa menggambarkan nilai-nilai kehidupan, seperti budaya, politik, dan realitas masyarakat

Sastra juga mengacu pada karya-karya yang tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga dapat mengandung makna dan ajaran yang mampu memberikan pengetahuan tentang kehidupan dan masyarakat.

Plato mengatakan “konsep dasar sosiologi sastra dengan mempopulerkan istilah mimesis yang menyinggung hubungan antara sastra dan masyarakat”. 

Sastra pastinya akan berhubungan erat dengan masyarakat karena karya sastra diciptakan untuk masyarakat dan menginspirasi semua orang untuk melestarikan dan terus menciptakan karya sastra.

Sosiologi dan karya sastra saling berkaitan karena di sebuah karya sastra akan mengaitkan kehidupan pengarang dengan kondisi sosial dalam keseharian pengarang. 

Karya sastra diciptakan ketika pengarang mengangkat tentang kehidupannya sendiri karena sastra dilahirkan dari masyarakat dan dibuat untuk masyarakat sendiri. Sebuah karya sastra pastinya dipengaruhi oleh masyarakat, biasanya pengarang mengangkat tentang budayanya yang memiliki nilai-nilai kehidupan. 

Keistimewaan budaya akan menjadi inspirasi bagi pengarang untuk menciptakan sebuah karya sastra yang menarik.

Sastra sering dianggap sebagai cerminan dari masyarakat di mana karya tersebut diciptakan. Dalam sebuah karya sastra mengandung unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik, unsur-unsur ini membantu pengarang agar karya sastra yang diciptakan lebih menarik sehingga pembaca atau pendengar dapat memahami makna yang ingin disampaikan oleh pengarang.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved