Misa Hari Minggu
Teks Misa Minggu 26 Januari 2025 Pekan Biasa III Tahun C Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak teks misa Minggu 26 Januari 2025 pekan biasa III tahun C.Teks misa lengkap renungan harian katolik dan perayaan minggu sabda Allah.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Kita telah mendengarkan bacaan-bacaan suci pada hari ini dengan penuh perhatian. Dari tiga bacaan ini, kita renungkan satu dua poin yang dimunculkan dalam bacaan Injil. Pertama, menyajikan berita yang benar. Bagian pertama dari Injil ini berbicara tentang usaha dari Penginjil Lukas untuk menuliskan kisah tentang Yesus. Ia melakukan penelitian yang baik dan teliti sehingga apa yang dituliskannya itu sungguh-sungguh benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia tidak mau menyebarkan berita yang salah, yang kemudian menyesatkan banyak orang. Apa yang dibuat oleh Penginjil Lukas ini merupakan pelajaran yang amat penting bagi kita semua, terutama di zaman sekarang ini. Tak dapat kita sangkal bahwa kadangkala kita mendapatkan berita
berita palsu atau hoax, yang menyesatkan. Berita-berita seperti itu tidak memiliki sumber yang jelas dan tidak dapat diketahui kebenarannya. Ketika kita meneruskannya, kita pun turut menyebarkan berita palsu yang menyesatkan. Kita diajak untuk teliti dan bijak menyebarkan berita sehingga kita tidak menyesatkan orang lain. Sejauh kita tidak dapat mengecek kebenaran beritanya, maka kita tidak wajib menyebarkannya. Kita belajar untuk menyebarkan kebenaran dan bukan kepalsuan. Kedua, kebiasaan berkumpul untuk berdoa. Dalam bacaan Injil ini kita mendengarkan kesaksian Penginjil bahwa Yesus meneruskan kebiasaan-Nya untuk masuk rumah ibadat pada hari Sabat. Bahkan Ia diberikan Kitab Suci untuk dibacakan. Ia melakukannya dengan
baik dan semua orang memperhatikannya dengan seksama. Kisah ini mengajak kita untuk meluangkan waktu
untuk berkumpul bersama merenungkan Sabda Tuhan. Jika Yesus sangat terbiasa dengan berkumpul pada hari Sabat di rumah ibadat, maka kita pun mesti termotivasi untuk berkumpul bersama di Gereja pada hari Minggu. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Kebiasaan seperti ini adalah kebiasaan yang amat baik. Kita menjawabi undangan Tuhan untuk mendengarkan Sabda-Nya. Mari kita terus menjalankan kebiasaan baik ini bersama dengan anggota keluarga kita. Kita ajak semua anggota keluarga kita untuk mempertahankan kebiasaan yang baik ini. Semoga Tuhan meneguhkan keluarga-keluarga kita dalam menghidupi kebiasaankebiasaan baik di dalam keluarga demi meningkatkan kualitas iman kepada-Nya. Amin.
13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, sadar bahwa kita pun dipanggil untuk mewartakan kabar gembira, maka beranilah kita dengan rendah hati memanjatkan doa kepada Bapa di surga.
P : Bagi para pemimpin Gereja. Kita berdoa agar mereka tetap tekun dan setia menjalankan tugasnya membimbing umat memahami kehendak Allah. Semoga teladan hidup mereka menyemangati umat yang dipanggil menjadi pengikut Kristus.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para misionaris. Kita berdoa agar Allah mengobarkan semangat mereka yang diutus untuk mewartakan Injil, supaya tetap setia pada tugas perutusan mereka, sekalipun harus menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Marilah kita mohon…
P : Bagi para orangtua. Kita berdoa agar Allah melimpahkan kebijaksanaan dan kekuatan bagi para orangtua. Semoga mereka mampu membimbing putra-putri mereka untuk semakin mengenal Kristus dan menghayati iman mereka dengan setia. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita sekalian. Kita berdoa agar Allah menggerakkan hati kita untuk tekun mendalami Sabda Tuhan dan mengobarkan kasih untuk melaksanakannya dengan setia. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa yang maha pemurah, siapa saja yang berseru kepada-Mu tak akan dibiarkan tanpa
bantuan. Dengarkanlah doa-doa umat-Mu yang kami sampaikan kepada-Mu, peliharalah kesetiaan kami dalam Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
16. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
17. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih, Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, telah mengatur alam semesta dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Marilah kita memuji Dia:
Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami, Engkau telah mengatur alam semesta
dan menyediakan keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu Kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal cinta-Mu dan semua
orang hidup rukun sebagai saudara. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Engkau telah menampilkan Yesus sebagai Kebijaksanaan-Mu yang nyata. Dialah Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan. Hanya melalui Dia kami dapat sampai ke kemuliaan abadi. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh kebijaksanaan yang berasal dari dunia, dan kuasa kejahatan. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu, ya Tuhan.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
18A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
19A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------
18B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
19B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
20B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai.
21. MENDARASKAN MAZMUR 1
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
22. AMANAT PENGUTUSAN
P : Satu pesan yang kita dengar dari bacaan kedua tadi adalah kesediaan kita untuk saling memperhatikan satu sama lain. Kita memiliki karunia-karunia atau kemampuan yang berbeda satu sama lain. Itu diberikan oleh Tuhan agar kita saling melengkapi. Mari kita saling menolong satu sama lain terutama mereka yang susah karena kita semua adalah anggota satu keluarga Allah.
23. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, kami bersyukur atas kehadiran-Mu dalam perayaan ini. Kami telah merenungkan Sabda-Mu. Kuatkanlah hati kami agar kami mampu menghayati apa yang kami peroleh dalam perayaan ini di dalam kehidupan kami setiap hari.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
24. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
25. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
26. LAGU PENUTUP
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.