Rayakan Natal, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Disambut Warga Flores Timur

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto telah tiba di tenda acara perayaan Natal Nasional PDIP di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, Pulau Flores, NTT, Minggu, 26 Januari 2025.

Hasto didampingi elit PDIP, diantaranya, Aria Bima, Esti Wijayati, Ribka Tjiptaning, Andreas Hugo Pareira, Once Mekel, dan Emelia Nomleni disambut tarian daerah dibawakan siswa dan siswi SMA Negeri 1 Demon Pagong.

Hasto mengenakan kemeja batik warna dasar merah. Politikus kelahiran 7 Juli 1966 itu juga dikalungkan dengan kain selendang bermotif Lamaholot saat masuk ke dalam tenda acara di pelataran Gereja Santa Immaculata Desa Lewolaga.

Hasto sebelumnya mengikuti perayaan misa ekaristi di Gereja Maria Immaculata dimulai Pukul 09.00 Wita. Ribuan umat termasuk para penyintas bencana Gunung Lewotobi Laki-laki juga hadir.

Hasto mengambil tempat duduk pada barisan depan. Letaknya berada di tengah-tengah. Saat itu seisi tenda sudah dibanjiri ribuan manusia, memenuhi kursi-kursi. Banyak dari mereka tak mendapat tempat duduk.

Hasto belakangan menjadi pusat perhatian publik seantero Tanah Air setelah namanya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku.

Hasto hadir di tengah-tengah masyarakat Flores Timur yang masih berduka akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. 9 warga tewas saat bencana terjadi. Hasto menyalami warga yang hadir. Ia mengatubkan kedua tangannya lalu menundukkan kepala.

Perayaan Natal Nasional PDIP dimulai dengan beragam kegiatan kemanusiaan sejak tanggal 23 Januari 2025. Pengurus inti partai dari pusat dan daerah seantero Indonesia turun langsung untuk menyambangi korban terdampak.

Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional PDIP, Esti Wijaya, mengatakan PDIP telah menggelar giat kemanusiaan di Kabupaten Flores Timur dan Sikka. Beragam rangkaian itu sebagai cerminan rasa solidaritas dan keprihatinan terhadap korban bencana.

"Ini bukan sekadar perayaan, tetapi lebih pada sebuah bentuk nyata kehariran PDI Perjuangan untuk merasakan dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan," katanya saat konverensi pers.

Kegiatan bertajuk "Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat" diwujudkan dengan merehabilitasi rumah warga, gereja, masjid.

Selain itu, PDIP juga menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian obat-obatan, trauma healing bagi anak-anak, orang dewasa hingga lanjut usia (lansia).

Esti Wijayati menambahkan, selain dukungan psikologis dan traumatik, PDIP juga membantu aspek pendidikan bagi 265 mahasiswa baik di dalam daerah hingga luar wilayah NTT.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News