Berita Lembata
Tak Sekolah 1 Tahun karena Siklon Seroja, Kini Lou Temukan Harapan Baru Lewat Voucher Pendidikan
iga tahun lalu, Lou, seorang remaja berusia 13 tahun, harus menjalani ujian hidup yang begitu berat. Badai besar yang melanda desanya di Lembata, Nusa
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Tiga tahun lalu, Lou, seorang remaja berusia 13 tahun, harus menjalani ujian hidup yang begitu berat. Badai besar yang melanda desanya di Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada April 2021 menghancurkan segalanya.
Bencana itu adalah dampak dari Siklon Tropis Seroja, yang memicu banjir bandang dan longsor di sejumlah desa, termasuk desa Lou.
Tidak hanya menghancurkan rumahnya, bencana ini juga merenggut satu kakak laki-lakinya dan hampir menewaskan ibunya yang terjebak di reruntuhan rumah. Lou sendiri harus menanggung luka parah, bahkan kedua kakinya harus diamputasi.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada awal April 2021 menyebabkan banjir bandang dan longsor di sejumlah desa yang terletak di lereng Gunung Ile Lewotolok, Lembata.
Seroja, yang awalnya terbentuk sebagai sistem cuaca tropis, kemudian berkembang menjadi badai yang membawa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Bencana dahsyat ini menyebabkan 181 korban meninggal dunia.
Lou butuh waktu untuk pulih secara fisik, terlebih penyembuhan emosional dari kejadian yang menghancurkan hidupnya. Lou bahkan harus absen dari sekolah selama setahun, sementara ibunya harus beristirahat di tempat tidur untuk memulihkan diri dari cedera.
"Saya tidak bisa pergi ke sekolah selama setahun dan ibu saya harus tinggal di tempat tidur selama hampir dua tahun sebelum dia pulih," jelas Lou.
Lou Temukan Harapan Baru untuk Pendidikannya
Namun, ada secercah harapan yang datang demi masa depan pendidikan Lou. Salah satunya ketika Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang berupaya turut memastikan anak-anak seperti Lou mendapatkan akses layak untuk menempuh pendidikan untuk mendukung masa depan yang lebih cerah.
Melalui kegiatan bertajuk Thank You Project, Plan Indonesia memberikan voucher untuk membeli perlengkapan sekolah dalam bentuk bantuan voucher tunai (CVA). CVA terdiri dari set voucher senilai Rp 150 ribu yang berisikan dua voucher Rp 50 ribu, dua voucher Rp 20 ribu, dan satu voucher Rp 10 ribu.
Baca juga: Orang Muda Lembata Belajar Pertanian Cerdas Iklim Bersama Plan Indonesia di Desa Wowong
CVA ini dibagikan kepada tiap anak dengan jumlah total 8.600 anak-anak di Lembata.
Mereka dapat menggunakan voucher ini untuk berbelanja kebutuhan pendidikannya di bazar, yang juga berfungsi sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan anak.
"Thank You Project adalah cara kami untuk menunjukkan penghargaan kepada anak-anak yang disponsori dan keluarga mereka. Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan pendidikan anak-anak terpenuhi dan juga mendorong keterlibatan masyarakat dengan menyertakan penjual lokal dan pengusaha," jelas Kornelis Sabon Ola, Deputi Manajer Programme Implementation Area untuk Plan Indonesia di Lembata.
Bazar yang diadakan di 79 desa lokasi program sponsorship Plan Indonesia ini, telah dimulai sejak Desember 2024 hingga Maret 2025.
Bazar berlangsung pada siang hari dari pukul 14.00 sampai 16.00 setelah jam sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar anak-anak.
PLAN International
Yayasan Plan International Indonesia
Manajer Lembata Plan Indonesia
TribunFlores.com
Pendeta Ferluminggus Bako Ucap Terima Kasih untuk KTM dan Tribun Flores |
![]() |
---|
Dies Natalis Prodi Teologi, Oswaldus Ajak Mahasiswa Membangun Komitmen |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Senin 27 Januari 2025, Tidak Ada Dosa yang Tak Terampuni |
![]() |
---|
Komunitas Tionghoa Maumere Serahkan Bantuan untuk Umat GPPS Maranatha Maumere, Pendeta: Terima Kasih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.