Cuaca Buruk di NTT
Curah Hujan Tinggi, Pj Gubernur NTT Minta Warga Waspada Bencana
Akibatnya, arus lalu lintas terhambat selama empat jam. Pemerintah berharap Balai Jalan segera menangani situasi tersebut dengan mengerahkan alat bera
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terhadap potensi bencana seiring puncak musim hujan yang sedang berlangsung.
Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, menyampaikan curah hujan tinggi dengan durasi yang panjang dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan petir.
"Peningkatan intensitas hujan berpotensi menimbulkan bencana di berbagai wilayah NTT. Karena itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera mengambil langkah mitigasi," ujar Andriko dalam konferensi pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis, 30 Januari 2025.
Baca juga: BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Laut Flores 30 Januari-2 Februari 2025
Andriko mencontohkan, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) baru-baru ini menyebabkan longsor di Desa Oebobo, Kecamatan Batu Putih.
Akibatnya, arus lalu lintas terhambat selama empat jam. Pemerintah berharap Balai Jalan segera menangani situasi tersebut dengan mengerahkan alat berat.
Dalam upaya menghadapi potensi bencana, berbagai instansi diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT diinstruksikan untuk segera memperbaiki jaringan irigasi primer dan sekunder yang rusak guna mencegah banjir di daerah rawan.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT diminta untuk memperkuat mitigasi bencana dan koordinasi dengan instansi terkait.
Untuk mengantisipasi dampak bencana terhadap ketahanan pangan, Andriko meminta Bulog memastikan ketersediaan stok beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTT, Sti Nenotek, mengungkapkan bahwa saat ini hampir seluruh wilayah NTT mengalami puncak musim hujan. Meskipun fenomena La Nina dalam kategori lemah, potensi munculnya bibit siklon tropis masih perlu diwaspadai hingga April mendatang.
"Pada April tahun sebelumnya, NTT pernah terdampak siklon tropis. Oleh karena itu, kami mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi kemungkinan kejadian serupa," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD NTT, Kornelis Wadu, menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dalam upaya mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan longsor dan banjir.
Menghadapi cuaca ekstrem ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.
Jika terjadi hujan deras dalam waktu lama, warga diminta segera mencari tempat yang lebih aman dan melaporkan kondisi darurat kepada pihak berwenang.
"Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami mengajak seluruh elemen, untuk bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan guna meminimalkan dampak bencana," pesan Kornelis. (cr19).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.