Taman Wisata Alam di NTT
NTT Miliki 9 Taman Wisata Alam, di Mana Saja Lokasinya?
Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki 9 Taman Wisata Alam atau TWA yang dikelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Penulis: Abey IT | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki 9 Taman Wisata Alam atau TWA yang dikelola Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Kawasan konservasi yang dikelola BBKSDA NTT ini melindungi keanekaragaman hayati serta menyediakan fasilitas untuk rekreasi dan pendidikan di alam.
Masyarakat menikmati keindahan alam sambil memastikan bahwa kegiatan manusia tidak merusak lingkungan. Taman ini juga berperan dalam pelestarian ekosistem dan penyuluhan tentang pentingnya konservasi dan perlindungan lingkungan.
Baca juga: Ada Tiga Taman Wisata Alam Laut di NTT, Ini Potensi Kawasan dan Lokasinya
Berikut Taman Wisata Alam di NTT dan Lokasinya:
1. TWA Baumata
Kawasan Hutan Baumata ditunjuk sebagai kawasan Taman Wisata Alam. Di dalam kawasan terdapat gua alam atau gua karang yang cukup menarik dengan stalaktit dan stalakmitnya.
Potensi Wisata Alam Terdapat beberapa mata air yang airnya sangat jernih dan mempunyai debit yang sangat besar dan mengalir sepanjang tahun.
Sumber mata air tersebut dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak serta kebutuhan air minum. Lahan pertanian dan perkebunan di sekitar kawasan TWA Baumata sangat bergantung pada air tersebut.
Flora yang terdapat di kawasan ini di antaranya adalah asam (Tamarindus indica), kesambi (Schleichera oleosa), jati (Tectona grandis), johar (Cassia siamea), Bambu (Bambusa sp), beringin (Ficus sp).
Satwa liar yang dapat dijumpai antara lain adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), biawak timor (Varanus timorensis), Elang (Elanus sp), Ular sanca timor (Phyton timorensis), parkici timor (Trihcogolossus euteles), perkici dada kuning (Trichoglossus haematodus), srigunting (Dicrurus leucophaeus), dan Punglor/Anis Timor (Zoothera peronii).
Baca juga: 2 Bibit Siklon Tropis Aktif Terpantau di Selatan Indonesia, Waspada Hujan Lebat & Gelombang Tinggi
Perjalanan dapat melalui jalur bandara Eltari Kupang dengan jarak tempuh ± 17 km. Kondisi jalan jalur Kupang-Baumata, maupun sikumana-baumata .
2. TWA Bipolo
Taman Wisata Alam Bipolo secara administratif terletak di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Pada kawasan hutan Taman Wisata Alam Bipolo spesies tumbuhan yang dapat ditemukan sebanyak 53 spesies dalam 33 famili. Sebagian besar spesies ini dapat ditemukan di hutan alam di wilayah bagian utara kawasan.
Tipikal spesies pada habitat ini adalah spesies-spesies Jambu Air (Eugenia sp), Kesambi (Schleichera oleosa), Asam (Tamarindus indica), Kayu merah (Pterospermum indicus), Zizyphus sp, Keolnasa (Dysoxylum sp.), Kapuk hutan (Gossampinus malabarica)
Mamalia yang dapat di jumpai di TWA Bipolo adalah Babi Hutan (Sus sp), Musang (Paradoxirus hermaphroditus), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
Repitilyang dapat di jumpai di TWA Bipolo antara lain Bangkong Kolong (Duttaphyrynus melanosticus), Kodok kintel (Kaloula baleata) dan Katak tegalan (Fejervarya limnocharis), Tokek (Gecko gecko), Biawak Timor (Varanus timorensis), Sanca Timor (Phyton timorensis), Kadal Terbang Timor (Draco timorensis) dan Viper Pohon Hijau (Trimeresurus albolabris).
3. TWA Camplong
Kawasan hutan Taman Wisata Alam Camplong terletak pada empat wilayah desa yaitu: Desa Camplong I, Desa Camplong II, Desa Naunu dan Desa Oebola. Keempat Desa tersebut di atas berada di wilayah Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang.
Komposisi ekosistem tumbuhan dapat diartikan variasi jenis flora yang menyusun suatu komunitas. Komposisi jenis tumbuhan merupakan daftar Floristik dari jenis tumbuhan yang ada dalam suatu komunitas, komposisi jenis vegetasi penyusun komunitas hutan.
'
Taman Wisata Alam Camplong memiliki vegetasi yang merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan dataran sedang, terletak pada ketinggian sekitar 245 – 480 mdpl. Konservasi mata air di Taman Wisata Alam Camplong juga menjadi tempat bersemayamnya lebah madu yang mempunyai peranan penting dalam produksi madu.
Di TWA Camplong terdapat 104 spesies flora dari 51 famili, beberapa jenis yang meudah dijumpai adalah jenis Johar ( Cassia siamea), Kenanga (Cananga odorata), Asam (Tamarindus indicus), Bidara (Zizipus timorensis), Jati (Tectona grafis ), Kesambi ( Shcleichera oleosa), Dysoxylum sp, serta beberapa jenis Ficus sp.
Jenis-jenis umum satwa liar yang dijumpai antara lain adalah kera ekor panjang (Macaca fascicularis), biawak timor ( Varanus timorensis ), ular sanca timor ( Phyton timorensis ), sri gunting ( Dicrurus leucopatus ), raja udang ( Alcedo othis ) dan beberapa jenis dan lainnya.
4. TWA Menipo
Taman Wisata Alam (TWA) Menipo berada di wilayah administrasi Desa Enoraen Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang. TWA Menipo tersusun atas ekosistem savana, hutan pantai, dan hutan mangrove. Dengan luas 246 Ha, ekosistemsavana didominasi oleh jenis lontar (Borrassus flabelifer), asam (Tamarindus indica), kesambi (Schleichera oleosa), dan waru (Hibiscus tiliacius). Berfungsi sebagai penahan angin alami, vegetasi cemara (Casuarina equisetifolia) tumbuh di hutan pantai
TWA Menipo khususnya Pulau Menipo merupakan habitat bagi Rusa Timor (Rusa timorensis ), yang mudah dijumpai terutama pada padang savana. Sumber pakan utama yang tersedia adalah rumput manis/rumput Timor (Ischaemum timorensis). Satwa lain yang menghuni kawasan ini antara lain monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus vitatus), biawak (Varanus salvator), ular sanca timor (Phyton timorensis), dan kelelawar.
5. TWA Pulau Batang
Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Batang adalah salah satu dari empat TWA yang berada di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Beberapa kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan di dalam dan di sekitar TWA Pulau Batang diantaranya lintas alam, memotret, berkemah, menikmati panorama malam pantai dan panorama alam bawah laut, serta selancar angin dan ski air.
6. TWA Pulau Lapang
Pulau Lapang merupakan salah satu pulau-pulau kecil yang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kedua pulau tersebut kemudian ditunjuk sebagai kawasan konservasi dengan fungsi Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata (HSA-W) yaitu Pulau Lapang.
Di TWA ini ada penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu hijau (Chelonia mydas) Paus, lumba-lumba dan Molusca (kepala kambing, kima kecil, nautilus berongga).
8. TWA Pulau Rusa
Kawasan TWA Pulau Rusa terletak di antara pulau - pulau kecil di KabupatenAlor, kondisi umum kawasan memiliki bentang alam berbukit, tipe ekosistem utama di TWA Pulau Rusa adalah savana, savana adalah tipe ekosistem di dataran rendah yang didominasi oleh rumput, semak dengan pepohonan jarang dan tersebar tidak merata, jenis rumput yang dominan di TWA Pulau Rusa adalah Heteropogoncontortus.
Kawasan TWA Pulau Rusa Merupakan habitat Rusa timor ( Rusa timorensis ) jenis Reftilia yang banyak dijumpai adalah Tokek ( Gecko gecko ), Kadal ( Eutropis multifasciatus ), Kadal Terbang Timor ( Draco timorensis ) dan Viper Pohon Hijau ( Trimeresurus albolabris ).
9. TWA Ruteng
Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng secara administratif berada di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng merupakan hujan pegunungan yang terdiri dari tujuh puncak , yaitu Golo Ranamese ((1790 m), Poco Nembu (2030 m), Poco Mandosawu (2350 m), Poco Ranaka (2140 m), Golo Leda (1990 m), Ponte Nao (1920 m) dan Golo Curu Numbeng (1800 m). Wilayah ini merupakan sumber hidroorologis kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur. Musim hujan biasanya mulai bulan September sampai April selama ± 8 bulan.
Suatu kegiatan koleksi tumbuhan dari daerah pegunungan Ruteng kabupaten Manggarai selama 25 tahun (1967-1992) telah didokumentasikan oleh Verheijen (1982,1984). Semua spesimen telah dibuat katalog dan disimpan di Museum Leiden, Negeri Belanda. Terdapat 252 jenis tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah yang tercakup dalam 119 marga dan 94 suku. Suku tumbuhan yang paling banyak jenisnya adalah Euphorbiaceae dan Lauraceae.
Dari 60 spesies yang mempunyai daerah sebaran terbatas di Nusa Tenggara Timur 26 spesies diantaranya terdapat di Flores dan dari 26 spesies ini sejumlah 12 spesies telah diamati oleh tim dari Universitas Cambridge. Dari jumlah jenis burung yang tercatat secara keseluruhan di Flores, 35 jenis diamati di daerah Poco Ranaka.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Taman Wisata Alam NTT
TWA di NTT
lokasi TWA di NTT
wisata ntt
NTT
BBKSDA NTT
TribunEvergreen
TribunFlores.com
2 Bibit Siklon Tropis Aktif Terpantau di Selatan Indonesia, Waspada Hujan Lebat & Gelombang Tinggi |
![]() |
---|
Waktu Terbaik Kunjungi Kampung Nelayan Lamalera di Lembata NTT, Melihat Tradisi Berburu Paus |
![]() |
---|
Taman Nasional Mutis Timau di NTT Jadi Taman Nasional ke-56 di Indonesia |
![]() |
---|
Ada Tiga Taman Wisata Alam Laut di NTT, Ini Potensi Kawasan dan Lokasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.