Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Senin 3 Februari 2025, Mengapa Roh Jahat Masuk dalam Babi-babi?  

Mari simak renungan harian Katolik Senin 3 Februari 2025.Tema renungan Harian Katolik mengapa roh jahat masuk dalam babi-babi?  

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Senin 3 Februari 2025.Tema renungan Harian Katolik mengapa roh jahat masuk dalam babi-babi?   

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio: 

Injil Markus (5: 1-20) hari ini  menceritakan tentang Yesus mengusir roh jahat dari seorang pria. Roh-roh jahat meminta kepada Yesus untuk diperbolehkan masuk ke dalam babi-babi.  Orang yang kerasukan itu 
tinggal di pekuburan. Sering roh itu menyeret-nyeret dia, maka untuk 
menjaganya, dia dirantai dan dibelenggu, tetapi dia memutuskan segala 
pengikat itu. Sudah lama dia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi di pekuburan.

Siang malam dia berkeliaran di pekuburan 
dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan 
batu dan dia dihalau oleh setan itu ke tempat-tempat yang sunyi.  
Pria yang kerasukan itu mengenal Yesus. Dia ingin melawan Yesus yang 
mau membebaskannya. Dia berpikir Yesus akan menyiksanya. Pria itu 
tidak sendirian.

Mereka adalah kelompok legion, kelompok roh jahat.  Roh-roh jahat meminta kepada Yesus untuk diperbolehkan masuk ke 
dalam babi-babi. Yesus mengizinkan permintaan roh-roh jahat tersebut. 
Roh-roh jahat keluar dari orang yang kerasukan dan masuk ke dalam 
babi-babi. Kawanan babi itu lari dan terjun dari tepi jurang ke dalam 
danau, sehingga mati lemas. Penjaga-penjaga babi melaporkan kejadian ini kepada orang-orang di kota dan kampung-kampung sekitarnya. Orang-orang datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan setan itu sudah waras. 

Pertanyaan muncul, mengapa Yesus membiarkan roh-roh jahat itu masuk 
ke kawanan  babi. Bukankah itu merugikan? Ada dua jawaban penting. 
Pertama, Manusia lebih penting dan berharga daripada babi. Yesus 
berkuasa atas roh-roh jahat. Dia mengusir roh-roh jahat itu dari laki-laki 
yang dirasukinya. Bagi Yesus, jiwa manusia sangatlah berharga.

Dia mempertaruhkan segala-galanya: hidup dan mati-Nya untuk 
menyelamatkan manusia. Walaupun orang Gerasa yang dirasuki roh jahat 
itu sudah kehilangan martabatnya dengan tinggal di kuburan dan 
memukul-mukul dirinya dengan batu, tetapi di mata Yesus dia tetaplah 
anak kesayangan Allah. Maka Tuhan membebaskan dari cengkraman roh
roh jahat dan martabatnya dipulihkan. 

Kedua, Babi, binatang yang Najis. Ketika roh-roh jahat itu diusir, maka 
mereka meminta supaya diperbolehkan merasuki babi-babi. Roh jahat 
yang menyukai  chaos dan ketidak-teraturan, memilih babi yang juga 
adalah binatang yang tidak teratur dalam hal makan dan hidup. Di 
kalangan masyarakat Yahudi, babi adalah binatang yang najis. “Juga babi 
hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; 
haram itu bagimu.

Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya” (Ulangan 14:4-8). Mengapa 
babi dinyatakan haram hanya karena tidak memamah biak? Binatang 
yang memamah biak, sangat teratur di dalam makan. Domba dan sapi 
makan rumput, namun babi makan semua yang didapatinya: rumput,  
sisa makanan dan bahkan bangkai pun dimakan.

Hal ini bertentangan dengan umat Yahudi yang dalam ritual keagaaman hidup dengan bersih. 
Dalam perspektif Perjanjian Lama, „menjadi kudus adalah menjadi utuh, 
menjadi satu; kekudusan adalah kesatuan, integritas, kesempurnaan 
setiap individu dan sejenisnya. Dan binatang babi menjauhkan dari 
gambaran kudus itu. 

Kisah ini mau menunjukkan bahwa Yesus berkuasa atas roh jahat. Iman 
dan kasih Tuhan yang hadir dalam diri kita juga mempunyai daya kuasa 
yang mampu mengusir kejahatan-kejahatan dalam diri kita. Namun tidak 
jarang seperti penduduk Gerasa, justru kita sendiri yang meminta Yesus 
untuk pergi dan menjauh. Apakah ini tandanya bahwa kita semua telah 
dikuasai yang jahat? 

Missio: 

Mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita dimampukan untuk senantiasa menjadikan tubuh kita sebagai Bait Allah yang hidup. Mari mohon rahmat Tuhan agar kita mampu menguasai yang jahat, bukan dikuasai oleh mereka. Semoga dengan demikian, kehadiran kita menjadi tanda kehadiran yang Ilahi. 

Doa:  

Allah Bapa kami yang Mahapengasih dan penyayang. Tubuh kami telah  dikuduskan dan disucikan untuk menjadi tempat tinggalnya berkat Allah, damai dan cinta kasih, kebenaran dan kelemahlembutan. Kuatkanlah iman kami agar terhindar dari pengaruh  roh-roh jahat...Amin. 

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat Pesta St. Blasius dan St. Ansgarius. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved