Berita Flores Timur

Efisiensi Anggaran, Sejumlah Proyek Infrastruktur di Flores Timur NTT Terancam Batal Dikerjakan

Sejumalah proyek infrastruktur, jalan dan irgasi di Flores Timur, NTT, terancam batal dikerjakan karena kebijakan efisensi anggaran pemerintah pusat.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
JALAN RUSAK-Kondisi jalan rusak di pantai utara Kawaliwu-Lato, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa, 11 Februari 2025. Jalan ini seharusnya akan diaspal tahun 2025 namun anggarannya dipending pemerintah pusat. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Flores Timur, Saul Paulus Lagadoni Hekin mengungkapkan sejumalah proyek infrastruktur, jalan dan irgasi terancam batal dikerjakan karena kebijakan efisensi anggaran pemerintah pusat. 

Saul Paulus Lagadoni Hekin mengatakan pemerintah daerah Flores Timur sedang kesulitan menghadapi kebijakan pemerintah pusat yang melakukan pemangkasan dana transfer ke daerah atau TKD. Kebijakan menurunya memberatkan daerah yang belum mandiri secara fiskal. 

Di Flores Timur, dana yang dipangkas sebesar Rp 37 miliar, yakni DAK bidang jalan sebesar Rp 24 miliar dan DAU Specific Grant (SG) Rp 13 miliar. Dana Rp 37 miliar itu direncanakan untuk membangun infrastruktur dasar masyarakat seperti jalan dan irigasi pada tahun 2025.

Sayangnya, sumber pembiayaan dari DAK dan DAU untuk tahun 2025 dipangkas habis sesuai kebijakan Presiden Prabowo Subianto lewat Inpres Nomor 1 Tahun 2025.

Baca juga: Aktivitas Vulkanik Meningkat, Badan Geologi Ingatkan Potensi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

 

 

"Di PUPR (Flores Timur) itu kan sumber penganggaran terkait dengan belanja modal itu dari DAK dan DAU SG. Sehingga pemangkasan Rp 37 miliar hanya ada di PUPR," ujarnya, Rabu, 12 Februari 2025 pagi.

Saul menyebut sejumlah proyek jalan maupun irigasi yang batal dikerjakan gegara ketiadaan anggaran. Di antaranya, jalan Lato-Kawaliwu di pantai utara penghubung Kecamatan Titehena dengan Lewolema.

Kerusakan pada jalur yang menjadi mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat sejumlah desa itu rencannya diaspal dengan DAK Rp 24 miliar yang kini telah dipending Pemerintah Pusat.

Baca juga: Lewat Film A Plastic Ocean, Siswa SMAN 1 Waigete Sikka Diedukasi tentang Kesadaran Lingkungan

"Rp 24 miliar (DAK) Jalan Lato Kawaliwu, kemudian Rp 13 miliar (DAU SG) tersebar ke beberapa item kegiatan," ungkapnya.

Beberapa item kegiatan dengan DAU SG Rp 13 miliar, jelasnya, menyasar ruas jalan Mulobang ke Walang di Kecamatan Tanjung Bunga, jalan Woloklibang ke Ilepati di Kecamatan Adonara Barat, Weri-San Dominggo-Lewoloba di Kota Larantuka, dan irigasi dalam bentuk bendungan di Desa Watanpao, Kecamatan Adonara Timur.

"Di Watanpao itu (sebenarnya) ada dua paket (proyek) di sana," katanya.

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved