Gunung Lewotobi Status Awas

Warga Diminta Menjauh, Gunung Lewotobi Laki-laki Status Awas Alami 54 Kali Gempa Selama 6 Jam

"Masyarakat (diminta) agar tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah (Pemda)," imbuh PGA Lewotobi Laki-laki.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
GUNUNG LEWOTOBI LAKI-LAKI - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, kembali berstatus Level IV (Awas), Kamis, 13 Februari 2025. Warga kini diminta menjauh dari gunung tersebut. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meningkat signifikan sehingga dinaikkan statusnya dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas), Rabu, 13 Februari 2025.

Status Lewotobi Laki-laki sebelumnya sempat diturunkan Badan Geologi pada 24 Desember 2024 malam. Seiring dengan aktivitasnya yang terus meningkat, statusnya pun dinaikkan lagi ke level tertinggi.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) dalam laporan terbaru, merekam aktivitas selama 6 jam, terhitung pukul 00.00 Wita sampai 06.00 Wita. Dalam durasi itu, gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (MDPL) tercatat mengalami 54 kali gempa.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT Kembali Berstatus Awas 

 

Diantaranya, 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4.4-37 mm, 6 gempa low frekuensi dengan amplitudo 7.4-44.4 mm, 26 kali gempa vulkakik dalam dengan amplitudo 7.4-47.3 mm, dan 4 gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10.5-22 mm.

Dengan peningkatan aktivitas secara signifikan itu, masyarakat diminta menjauh dan tak boleh melakukan aktivitas apapun di sekitar Gunung Lewotobi Laki-kaki.

Badan Geologi melalui PGA Lewotobi Laki-laki merekomendasikan radius bahaya yang wajib diperhatikan, yaitu 6 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral barat daya, utara, dan timur laut sejauh 7 kilometer.

"Masyarakat (diminta) agar tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah (Pemda)," imbuh PGA Lewotobi Laki-laki.

Saat ini, sekira 5.400 warga asal Desa Dulipali, Hokeng Jaya, Klatanlo, Nawokote, Nobo, dan Dusun Podor masih mengungsi di tempat aman, baik secara terpusat di camp-camp pengungsian maupun secara mandiri di rumah warga.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved