Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Jumat 14 Februari 2025, Mawar untuk Satu Hari tapi Kamu Selamanya 

Mari simak renungan harian Katolik Jumat 14 Februari 2025.Tema renungan harian katolik mawar untuk satu hari tapi kamu selamanya.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
PATER JOHN - Pater John Lewar, SVD. Mari simak renungan harian Katolik Jumat 14 Februari 2025.Tema renungan harian katolik mawar untuk satu hari tapi kamu selamanya. 

Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.

Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan Katolik
 
Meditatio:  

Hari Valentine atau Valentine Day berasal dari kisah seorang imam Katolik 
Roma bernama Valentinus, pada abad ke 3 Masehi. Kala itu, Kaisar 
Claudius II melarang pernikahan karena dia percaya bahwa pernikahan 
akan membuat prajuritnya menjadi lemah dan tidak siap berperang. 
Valentinus tidak setuju dengan keputusan Kaisar Claudius II.

Valentinus  memberkati pernikahan secara diam-diam dan rahasia. Ketika diketahui 
oleh Kaisar Claudius II, Valentinus pun dipenjarakan dan dihukum mati 
pada 14 Februari 270 masehi. Hari kematian St. Valentinus itu menandai 
awal mula dirayakannya Valentine Day setiap tanggal 14 Februari. Dan 
kisah Valentinus inilah yang lebih banyak dipercaya kebanyakan orang 
sebagai asal mula Valentine Day. 

Hari ini kita merayakan Hari Valentine. Hari ini pula orang menyatakan 
kasih sayang kepada temannya, pacarnya, pasangannya, anggota 
keluarganya. Kasih sayang itu dinyatakan dalam berbagai bentuk, 
memberikan bunga mawar,  boneka,  sapu tangan, cincin, cokelat dan 
sebagainya. Ada seorang pemuda memberikan bunga mawar kepada 
temannya dan mengatakan: Saya mengagumi dua hal yakni kamu dan 
mawar. “Mawar untuk satu hari dan kamu selamanya”.  Kamu telah 
mengajari aku hal terbaik untuk bertahan dalam hidup adalah perhatian 
dan kasih sayang. Selamat Hari valentine untuk orang dalam hidupku 
yang tahu lebih banyak tentang aku daripada orang lain dan tetap 
menghargaiku. Masih banyak ucapan valentine. 

Yesus mengajarkan kita satu model kasih sayang. Injil Markus (7: 31-37) 
hari ini mengisahkan bagaimana banyak orang takjub dan tercengang 
melihat apa yang terjadi. Mereka melihat bahwa Yesus menyembuhkan 
orang gagap dan tuli. Orang banyak percaya akan keadilan dan belas 
kasih Tuhan. Mukjijat penyembuhan orang yang gagap dan tuli itu 
menunjukkan bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Percaya dan 
membuka hati itulah kuncinya. 

Melihat apa yang terjadi, orang banyak berkomentar, ”Ia menjadikan  
segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu 
dijadikan-Nya berkata-kata”. 

Apa pesan Tuhan bagi kita pada hari kasih sayang ini? Pertama, Yesus 
mengajarkan kita untuk mengasihi sesama dengan penuh belaskasih 
termasuk mereka yang belum beruntung, yang menderita sakit dan yang 
berkebutuhan khusus. Di hari Valentine ini kita mengasihi sesama, 
keluarga dan teman, sahabat, pacar dan pasangan. Jangan tunda, 
lakukanlah sekarang ini.  

Kedua, Orang gagap dan tuli memberi kita teladan bahwa entah apapun 
yang kita alami, kotor apapun hidup kita, sakit penyakit dan penderitaan, 
Tuhan menerima kita dengan tangan terbuka dan menjunjung tinggi 
kemanusiaan kita. Di hari Valentine, kita juga saling menghormati dan 
menghargai sesama. 

Ketiga, orang gagap dan tuli berjuang menyerahkan seluruh hidupnya 
kepada kehendak Tuhan. Dia berpasrah diri kepada kehendak Tuhan. 
Bersama dengan orang yang dikasihi, kita belajar berserah diri dan bukan 
memaksa Tuhan mengabulkan semua keluh kesah, serta keinginan dan 
kecenderungan kita. 

Mari kita saling mengasihi. Mengasihi bukan hanya pada hari valentine, 
tetapi mengasihi selamanya. Mawar untuk satu hari, kamu yang 
kusayangi untuk selamanya.  

Missio:  

Bersyukurlah hari ini, Tuhan menganugerahkan telinga yang mampu 
mendengarkan dengan baik dan mulut untuk mewartakan dengan baik 
pul.  

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved