Flores Bicara

Perkuat Pendidikan Nonformal Warga Binaan, Kanwil Ditjenpas NTT Bangun PKBM dan e-Perpustakaan

Kanwil Ditjenpas NTT menjamin setiap warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) mendapat akses pendidikan.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFORES.COM/TANGKAPAN LAYAR
FLORES BICARA- Kepala Kanwil Ditjenpas NTT Maliki dalam talk show Flores Bicara media TribunFlores.Com di Maumere, Kabupaten, Sikka,  Jumat (21/2/2025). Ia berbicara program peningkatan pendidikan warga binaan di Lapas dan Rutan yang berada di wilayah NTT. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Nusa Tenggara Timur (NTT) menjamin setiap warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) mendapat akses pendidikan.  

Hal ini disampikan Kepala Kanwil Ditjenpas NTT Maliki dalam talk show Flores Bicara media TribunFlores.Com di Maumere, Kabupaten, Sikka,  Jumat (21/2/2025). Ia menekankan bahwa warga binaan adalah warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban mendapatkan pendidikan.

"UD 45 Pasal 31 bahwa setiap warga negara mepunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan  pendidikan. Kemudian dalam sistem pendidikan nasional juga UU Nomor 20 Tahun 2003 bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Dijabarkan lagi di dalam UU Pemasyarakatan UU Nomor 22 Tahun 2022 Pasal 9 bahwa warga binaan punya hak tentang peningkatan pendidikan, pengajaran, kegiatan rekreasional serta kesempatan mengembangkan potensi,"kata Maliki.

Baca juga: Tanamkan Nilai Patriotisme, Rutan Maumere Gelar Upacara Kesadaran bagi Warga Binaan

 

 

Perkuat Pendidikan Nonformal Warga Binaan

Mantan Kepala Divisi Pemasyarakatan pada Kanwil Kemenkumham NTT itu menekankan bahwa Kanwil Ditjenpas NTT mencanangkan program dari kebijakan Presiden Prabowo dengan memperkuat dan memberdayakan  warga binaan di Lapas dan Rutan, Lapas Prempuan, dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) melalui pendidikan nonformal.

"Tujuannya agar warga binaan bisa mengasah keterampilan mereka dan ketika keluar bisa menggunakannya keahliannya. Ini yang sudah kami laksanakan, pertama dikategorikan dalam tiga tipe,"ujar Maliki.

Peningkatan pendidikan bagi warga binaan diberikan berdasarkan tipe Lapas dan Rutan maupun kebutuhan pendidikan warga binaan. Untuk warga binaan di Lapas dan Rutan, pola pembinaannya lebih fokus pada peningkatan keterampilan dan penguatan ketakwaan Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara untuk Lapas Perempuan, Kanwil Ditjenpas NTT mendirikan kelas pembelajaran seperti kelas bahasa asing khusus bahasa Inggris, kelas public speaking hingga keterampilan membuat cenderamata.

"Kami bersama kalapas merumuskan kurikulum pembelajaran dan sudah berjalan. Sudah kami kontrol setiap hari. Pelajaran yang diajarkan itu bahasa asing yaitu bahasa Inggris, public speaking keterampilan membuat cindermata. Karena di NTT ramai dikunjungi turis asing dari Labuan Bajo hingga Pulau Rote. Tujuannya pada saat bisa melayanai tamu-tamu asing," tuturnya.

Baca juga: 5 Terduga Pelaku Aborsi di Kupang NTT Terancam Pidana 10 Tahun Penjara 

Perpustakaan Elektronik

Lanjutnya, di Kanwil Ditjenpas NTT baru-baru ini meluncurkan perpustakaan elektronik yang sudah diakses anak-anak di LPK Anak Kupang. Perpustakaan elektronik berisi kurang lebih lima ribu buku bacaan. Anak-anak tidak saja didorong untuk membaca tetapi menulis kembali apa yang mereka tangkap dari bahan bacaan tersebut.

Dia menjelaskan tujuan dibangun perpustakaan tersebut untuk melihat indeks penilaian akademik anak-anak di LPKA. Menurutnya faktor rendahnya indeks prestasi kumalitif anak-anak di LPKA karena tingkat literasi yang masih rendah, kurangnya minat baca hingga terbatasnya akses bacaan.

"Baru saja saya deklarasikan juga launching perpustakaan elektronik ini pertama kali di Kupang. Nah perpusatakan elektronik ini isi bukunya elektronik, anak-anak di LPK Anak sejak Oktober 2024 sudah menggunakan server yang isinya lima ribu buku. Kemudian cara pembelajarannya pun sudah tidak satu arah lagi. Saya terapkan anak setelah membaca nanti mereka tulis apa yang mereka tangkap dari bahan baca yang dibaca. Nah, kami sebagai guru atau tutor bertanya. Yang menjadi tutor adalah pegawai," kata Maliki.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved